Halal bi Halal Kader Kesehatan UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh, dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.  Pengertian Kader Kesehatan  adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. (Zulkifli, 2003). Dan kader adalah pria atau wanita yang berbadan sehat jasmani dan rohani serta mau bekerja  secara sukarela mengelola posyandu (Din.kes.prov.jatim, 2006).

Kader posyandu merupakan pilar utama penggerak pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Mereka secara swadaya dilibatkan oleh puskesmas  dalam kegiatan pelayanan kesehatan desa, tanpa mereka kegiatan pelayanan kesehatan di desa tidak banyak artinya (Mardiati, 2006). Kader posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola posyandu, karena merekalah yang paling memahami masyarakat di wilayahnya (Dinkes.Prov. Jatim, 2006). Kader bertugas melaksanakan penyuluhan di posyandu, salah satunya penyuluhan tentang bayi / balita mengenai jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya (Dinkes.Prov.Jatim, 2005).

Miyanti kader kesehatan dan Tari Hutomo saling bersalaman saat Halal bi Halal Kader Kesehatan dengan UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Kesehariannya kader kesehatan dalam menjalankan fungsinya selalu berinteraksi dengan petugas kesehatan, sehingga banyak komunikasi maupun pelaksanaan kegiatan yang terkadang ada kesalahan sehingga menjadikan program tidak maksimal. Oleh karena itu Kader Kesehatan di wilayah kerja dan UPTD Puskesmas Wonogiri 1, melaksanakan kegiatan Halal bi Halal pada 3/7/2018. Kegiatan tersebut dilaksanakan di tempat wisata milik Badan Usaha Milik Desa Bulusulur yang dikenal dengan nama “Kolam Keceh”.

Sri Sawidji Rudoko kader kesehatan asal Desa Purwosari yang menjadi ketua panitia kegiatan tersebut mengatakan, bahwa acara halal bi halal dihadiri oleh 120 orang peserta yang terdiri dari, Ketua PKK Kecamatan, Ketua PKK Desa, Ketua Kader Kesehatan dan perwakilan 1 kader setiap posyandu serta Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1. Selanjutnya dikatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana silaturahmi untuk meningkatkan semangat kerja, dan menjalin komunikasi yang baik antara kader kesehatan dan puskesmas.

Hikmah Halal bi Halal oleh H.Marsudi, S.Kep

Selanjutnya gema wahyu illahi dibacakan oleh Masriyatun dan sari tilawah oleh Katiyem, masing-masing adalah kader kesehatan dari Desa Wonoharjo, yang membaca surat Ali imron ayat 133-136. Ikrar halal bi halal disampaikan oleh Miyanti kader kesehatan Desa Sonoharjo didampingi oleh Prapti dan Desi, masing-masing berasal dari Wonokerto dan Wonoboyo. Dalam ikrarnya Miyanti mengatan, bahwa kita semua tidak terlepas dari kesalahan yang disengaja maupun tanpa sengaja untuk itu akan lebih baik jika kita semua saling memaafkan. Serta berharap dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi, terutama dalam melaksanakan tugas pembangunan bidang kesehatan.

dr. Pitut Kristiyanta Nugraha, MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1 melalui Tari Hutomo yang didampingi oleh Dwi Rahmanti dan Idayu KE, dalam menerima ikrar tersebut mengingatkan bahwa, inti dari kegiatan ini adalah menjaga hubungan sesama manusia dan hubungan kepada Allah SWT. Dan menghapus semua kesalahan yang telah terjadi, sehingga akan ada peningkatan keimanan dan taqwa pada Allah, untuk bekerja lebih baik lagi demi menuju Wonogiri Sehat dan sehat negeriku. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaumnya tidak berusaha untuk merubahnya, serta jika Allah sudah berkehendak maka tak satupun yang mampu mengikari.

Kader Kesehatan CERIA UPTD Puskesmas Wonogiri 1, saat mengikuti halal bi halal di Kolam Keceh Bumdes Bulusulur

Dalam hikmah halal bi halal yang disampaikan oleh H. Marsudi, S.Kep pelaksana program P2 di UPTD Puskesmas Wonogiri 1 mengatakan bahwa pengendalian hawa nafsu sangat diperlukan terutama nafsu amarah. Karena dalam marah akan ada peningkatan tekanan darah, yang mengakibatkan gangguan kesehatan, dalam amarah juga akan mengganggu konsentrasi atau mengacaukan pikiran sehingga tidak akan focus pada suatu tujuan yang baik. Amarah akan menguras energy yang sia-sia selain itu juga akan menanggung dosa. Untuk itu setelah ramadhan ini diharapkan kita semua masih dalam keadaan beriman, sehingga akan meluruskan niat yang baik dalam melaksanakan tugas sebagai manusia di muka bumi ini. ( mBinG )