Pelatihan Administrasi Dan Pengukuran Tekanan Darah Kepada Kader Posyandu Di Desa Pokoh Kidul

Kader kesehatan Desa Pokoh Kidul, meningkatkan kapasitas untuk mewujudkan Desa Sehat

Tujuan diadakannya pelatihan admistrasi posyandu adalah untuk menertibkan admistrasi posyandu yang selama ini administrasi belum dilaksanakan dengan maksimal yang dilakukan oleh para kader posyandu dan terbatasnya kemampuan kader dan jumlah kader posyandu di wilayah Pokoh Kidul.

Berdasarkan data dilapangan menunjukan bahwa pengetahuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan tugas masih jauh dari harapan, hal ini dilihat dari pelaksaan kegiatan posyandu  tetap berjalan tetapi administrasi posyandu belum berjalan dengan maksimal.

Pelatihan ini dilakukan pada kader posyandu untuk mengetahui apakah ada hubungan bermakna terhadap peningkatan keterampilan setelah kader diberikan pelatihan pengukuran tekanan darah . Pelatihan ini dilakukan di kelurahan Pokoh Kidul tanggal 29 Juni 2018.

1. Administrasi Posyandu

Selama ini kader posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja,bukan pengelola posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan posyandusaja, tetap ijuga merencanakan kegiatan dan mengaturnya karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat yang ada di wilahnya. Tetapi  padankenyataannya banyak kader posyandu yang tidak aktif lagi atau sangat kurang jumlah pengetahuan, sikap dan keterampilannya masih kurang, bahkan ada yang belum memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan posyandu, serta belum mengetahui perkembangan keadaandan kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan pengelolaan posyandu.

Imelda Bidan Desa Pokoh Kidul sebagai fasilitator dalam kegiatan pelatihan kader kesehatan

Sehubungan dengan kodisi diatas dirasa perlu penyamaan persepsi dan peningkatan kemampuan/keterampilan kader posyandu terutama pengelola posyandu dan kader Posyandu di wilayah kerja desa Pokoh Kidul maka pemerintah Desa Pokoh Kidul menyelenggarakan pelatihan kader posyandu.

Materi pada umumnya tentang administrasi posyandu :

  1. Bukutamu
  2. Buku absen kader
  3. Buku rencana kegiatan,
  4. Buku kegiatan posyandu
  5. Buku inventaris
  6. Buku kas
  7. Data kegiatan posyandu
  8. Pembagian tugas-tugas dari anggota kader yang dibagi dalam 5 meja

2. PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Hipertensi adalah suatu penyakit yang disebabkan adanya gangguan pembuluh darah yang pada umumnya pasien tidak mengetahui sebelumnya apabila tidak dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Pasien hipertensi juga tidak merasakan tanda gejala sebelum mengalami komplikasi yang lebih lanjut. Pemantauan tekanan darah merupakan salah satu kegiatan posyandu lansia yang dilakukan para kader posyandu di wilayah kerjanya masing-masing. Kader posyandu mempunyai potensi yang sangat besar karena kader sangat dekat dengan masyarakat di wilayahnya sendiri, sehingga pasien dengan hipertensi menjadi lebih terkontol tekanan darahnya. Terkontrolnya tekanan darah pada pasien dapat menurunkan kejadian komplikasi yang lebih parah.

Kader kesehatan Desa Pokoh Kidul berlatih mengukur tekanan darah

Pemberian pelatihan pada kader merupakan salah satu cara untuk meningkatka npengetahuan, katerampilan serta sikap pada kader. Menurut Tanjung (2003) pelatihan merupakan suatu proses belajar mengajar terhadap pengetahuan dan keterampilan tertentu serta sikap agar peserta semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. Menurut KirkPatrick (1994 dalam Sukiarso, 2007) menjelaskan bahwa pelatihan sebagain cara untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku, serta mengembangkan keterampilan peserta pelatihan.

Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan akan dinilai dari hasil sesudah pelatihan, sehingga sebelum maupun sesudah dilakukan pelatihan diperlukan adanya evaluasi. Menurut NotoAtmodjo (2005), pelatihan memiliki tujuan penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai kriteria keberhasilan program kesehatan secara keseluruhan.

Setiap kader harus bias dan mengetahui tentang rencana kegiatan dan memberi penyuluhan dan juga setelah dilakukan pelatihan pengukuran tekanan darah diharapkan kader posyandu mampu termotivasi untuk mempertahankan serta meningkatkan kemampuan keterampilan tersebut. (Imelda_TN)