Buka Bersama Dan Halal Bihalal Keluarga Besar UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat, untuk membangun Kebersamaan, Sinergitas dan Tali Silaturahmi diantara para pegawai di UPTD Puskesmas Wonogiri 1 beserta para Kader, Kepala Desa beserta  Unit Lintas Program yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonogiri 1 . Menyadari akan betapa Indahnya hidup dalam keharmonisan dan kedamaian penuh kasih, ditengah-tengah kemajemukan kita sebagai suatu bangsa, maka momentum Bulan Ramadhan dengan ACARA BUKA PUASA BERSAMA menjadi perekat guna menumbuhkembangkan sikap toleransi beragama yang tinggi yang dicerminkan dalam Pola Pikir dan Pola Tindak dari para pegawai

Pola Pikir dan Pola Tindak yang mencerminkan Motto dan Falsafah : “BHINEKA TUNGGAL IKA” adalah warisan sikap hidup dari para pendahulu dan para pendiri Republik ini yang wajib untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kemajemukan tersebut patut untuk kita syukuri, karena hal ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, “Bak beraneka ragamnya, bak beranekawarnanya bunga-bunga di Taman Sari Indonesia” bukan membuat kita Hidup berkotak-kotak saling mencurigai satu dengan yang lainnya.

Maksud dan tujuan acara buka puasa  serta halal bihalal ini adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama yang berkaitan dengan sikap Taqwa dan Bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berwarna pada tingginya motivasi kerja SDM para pegawai. Di samping itu juga untuk meningkatkan tali silaturahmi dan kebersamaan antara pegawai yang beragama Islam dengan yang tidak beragama Islam, baik di Internal Instansi Puskesmas maupun Unit terkait. Dan yang paling penting, untuk meningkatkan Ukhuah Islamiah dan Batiniah antar sesama umat Islam di Jajaran UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Manfaat yang sangat  terlihat jelas dari acara buka puasa bersama semacam ini adalah untuk memperkuat ikatan atau hubungan silaturahmi antara keluarga besar maupun dengan teman-teman yang diundang. Kadang memang tidak disadari bahwa Anda telah menyakiti perasaan keluarga maupun teman, sehingga melalui acara semacam ini akan memberikan kesempatan luas untuk memperbaiki ketidaknyamanan hubungan yang ada sebelumnya. Suasana bahagia dan keakraban mampu memperbaiki hubungan silaturahmi yang sebelumnya sempat memburuk atau terputus. Tentunya hal ini sekaligus memperkuat tali silaturahmi yang ada.

Sangatlah tepat pada acara halalbihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir batin. Bisa jadi setelah lahiriah semua orang bisa memaafkan namun secara batiniah tidak tertutup kemungkinan masih tersisa dendam, rasa sakit hati. Orang yang seperti ini biasanya secara lahir telah memaafkan dengan ditandai dengan berjabat tangan, namun secara batin belum memaafkansepenuhnya.

Diah Astuti, mewakili seluruh karyawan dalam ikrar halal bi halal UPTD Puskesmas Wonogiri 1, yang diterima oleh dr. Pitut

Di dalam acara halalbihalal juga dibangun komitmen bersama untuk melepaskan diri dari segala perbuatan yang haram, untuk selanjutnya menanamkan niat untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Setelah menyadari hakikat halalbihalal yang penuh pesan-pesan moral sosial religius tersebut, maka selanjutnya halalbihalal bisa dimanfaatkan sebagai ajaang komunikasi
Suasana halalbihalal yang penuh dengan nuansa religius, kekeluargaan dan keterbukaan membuat semua orang yang hadir tidak memiliki beban psikolgis tertentu. Pada saat itulah komunikasi sehat bisa terbangun dengan baik. Pada gilirannya muncul keinginan untuk saling membantu dan saling membesarkan.

UPTD Puskesmas Wonogiri 1 bersaama Forkompinca dalam Halal bi Halal, 30 Juni 2018

Dileburnya segala kesalahan dan dosa-dosa, baik yang berhubungan dengan Alloh maupun dosa-dosa yang berhubungan dengan sesama manusia, sebagai buah dari puasa romadhon kita.
Oleh sebab itu bila kita merasa mempunyai kesalahan dengan orang lain , janganlah segan-segan minta maaf dan ridhonya, sebab sekecil apapun nilai kesalahan akan dituntut dihadapan Alloh hakim Yang Maha Adil, bila belum kita mintakan maaf dan ridhonya dari orang yang bersngkutan. Karena itu janganlah sekali kali meremehkan kesalahan yang pernah kita perbuat pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Segeralah minta maaf, lebih2 pada momen2 yang tepat seperti ini.
Sebaliknya bila kita dimintai maaf oleh yang pernah berbuat kesalahan dengan kita, janganlah berkeras hati, angkuh pendirian , kaku, tidak mau memaafkan orang lain.

Sifat tercela seperti itu hendaknya lekas dibuang jauh-jauh. Itu adalah kesombongan, Alloh SWT saja mau memaafkan kesalahan hambanya sebesar apapun, tapi justru kenapa kita tidak bisa.  janganlah kita merasa sok suci, marilah sama-sama kita sadari bila orang lain bisa melakukan kesalahan terhadap kita, maka tidak menutup kemungkinan kita juga suatu saat bisa berbuat salah kepada orang lain.
Ada yang perlu ketahui orang yang tidak mau memaafkan orang lain berarti dia tidak pernah merasa salah, merasa paling suci dari pada orang lain Ini sifat yang sangat berbahaya sekali dan Alloh SWT. Sangat melarangnya ”Janganlah kamu menganggap dirimu sendiri telah suci.Alloh lebih tahu siapa-siapa orang yang bertakwa”. Karena itu janganlah berkeras hati , angkuh pendirian , tidak mau memaafkan orang lain. Ingatlah bahwa orang hidup itu lemas orang mati itu kaku. Oleh sebab itulah, janganlah kita kaku seperti orang mati tidak mau memaafkan orang lain . Marilah kita berdoa kepada Alloh agar halal bihalal kita diterima oleh Alloh SWT. Dengan ucapan : “Taqobbalallohu minna wamingkum taqobbal ya kariim” ( Nina_P )