Santri Jadi Influencer Pencegahan Penularan TBC

Indonesia dengan penduduk yang besar juga memiliki jumlah orang dengan Tuberkulosis (TBC) yang besar, termasuk lima besar di dunia. Setiap tahun sekitar 850 ribu orang dengan TBC di Indonesia, dan 13 orang meninggal akibat TBC setiap jamnya.
Tingginya masalah TBC di Indonesia disebabkan diantaranya karena penemuan kasus dan pengobatannya secara tuntas, kalah cepat dengan penyebaran penyakitnya. Sebelum datang ke layanan kesehatan yang tepat, banyak orang mencari pengobatan di luar layanan kesehatan, termasuk mengobati sendiri.
Edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan dan bisa dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat, salah satunya di lingkungan pesantren. Sebagaimana diketahui, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam yang dekat dengan masyarakat.
Para santri datang dari berbagai penjuru Indonesia untuk mempelajar agama Islam. Dengan pesantren di Indonesia sebanyak 29.000 dan jumlah santri sebanyak 4.048.720, para santri diharapakan berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di lingkungan masyarakat dengan menggunakan ajaran agama Islam dalam latar belakangnya.
”Saya kira, para santri bisa menjadi influencer untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penularan TBC,” ujar Menkes Nila saat mengahadiri acara Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Potensi ini harus dijaga dengan memastikan para santri hidup sehat dan mendapatkan informasi terkait kesehatan yang benar selama mereka berada di pesantren. Selain itu adanya Pusat Kesehatan Pesantren yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar pesantren, membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan melakukan skrining kesehatan.
Sudah waktunya Indonesia untuk bangkit melawan TBC. Sudah saatnya Indonesia mempunyai jumlah penderita TBC baru kurang dari 500.000 per tahun dan sudah saatnya kita mengerahkan semua daya dan upaya untuk bisa mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.(Aci)
Gerakan Pungut Sampah / GPS

Gerakan Pungut Sampah / GPS

Gerakan Pungut Sampah di lingkungan UPTD Puskesmas Wonogiri 1

UPTD Puskesmas Wonogiri 1  terus menggencarkan upaya Gerakan Pungut Sampah (GPS). Pada Jumat (29/3/2019), seluruh staf dan mahasiswa dan siswa yang bertugas di UPTD Puskesmas Wonogiri 1 melakukan aksi GPS dan peduli lingkungan untuk membersihkan sampah yang ada di lingkungan Puskesmas.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB tersebut bertujuan untuk membersihkan sampah terutama sampah plastic yang berserakan di beberapa lokasi. Mereka dengan semangat memunguti sampah dan dimasukkan kedalam kantong sampah selanjutnya dikumpulkan di tempat pembuangan sampah untuk kemudian diangkut oleh petugas kebersihan dari Pemkab Wonogiri.

kebersihan lingkungan juga dilakukan di sekitar IPAL

” seluruh staf dan mahasiswa serta siswa praktek di puskesmas ikut dalam GPS di lungkungan Puskesmas. Setelah itu sampah langsung kami angkut ke TPS,” jelas Kasubbag Tata Usaha UPTD Puskesmas Wonogiri 1, Suseno Hadi Saputro,SE.

Suseno menuturkan, seluruh staf dan siswa praktek sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, dan serta direncanakan kegiatan serupa akan dilakukan secara kontinyu setiap bulan sekali. Selain itu diharapakan dari kegiatan GPS tersebut adalah agar seluruh staf memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan di gedung UPTD Puskesmas Wonogiri 1.

seluruh staf dan mahasiswa serta siswa praktek di puskesmas ikut dalam GPS di lungkungan Puskesmas

”Tidak hanya gerakan pungut sampah, kami juga mensosialisasikan kepada pengunjung maupun pasien untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak nyampah sembarangan,” pungkasnya. (mBinG)

Tak Perlu Panik, Kenali Mimisan Dan Atasi Segera

Tak Perlu Panik, Kenali Mimisan Dan Atasi Segera

 

Pernah mengalami kejadian seperti diatas ? Tak perlu panik Bapak dan Ibu, kejadian seperti ini dinamakan mimisan. Yuk kita mengenal lebih dekat apa itu mimisan! Mimisan atau Epistaksis adalah pendarahan yang berasal dari hidung. Darah dapat keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Ada yang mengalaminya hanya selama beberapa detik, dan ada yang lebih dari 10 menit.

Beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami mimisan, yaitu anak – anak berusia 2 hingga 10 tahun, lansia, ibu hamil, orang yang sering mengonsumsi obat pengencer darah (seperti aspirin) dan obat antikoagulan, serta pengidap kelainan darah, seperti Hemofilia.

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, anda tetap perlu berhati – hati karena mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya penyakit – penyakit tertentu. Beberapa kriteria mimisan yang sebaiknya diwaspadai meliputi :

  •       Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit.
  •       Mimisan yang terjadi pada anak – anak berusia dibawah 2 tahun.
  •       Mimisan dengan volume darah yang banyak sehingga kulit menjadi pucat.
  •       Mimisan yang terjadi setelah operasi di daerah hidung atau sinus.
  •       Sering mimisan dalam waktu singkat.
  •       Mimisan yang terjadi apabila anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin atau   warfarin.
  •       Muntah darah karena menelan banyak darah.
  •       Mimisan yang terjadi bersamaan dengan demam atau mengalami ruam.
  •       Mimisan yang terjadi setelah anda mengalami cedera terutama di daerah kepala.

Jika anda atau anak anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter atau ke rumah sakit.

Jenis dan Berbagai Kemungkinan Penyebab Mimisan

 

Dinding dalam hidung kita penuh dengan pembuluh darah halus yang terletak mendekati lapisan kulit sehingga mudah rusak. Berdasarkan lokasi pendarahan yang terjadi, mimisan terbagi dalam dua jenis, yaitu anterior atau bagian depan dan posterior atau bagian belakang.

Lebih dari 90% kasus mimisan.merupakan jenis anterior yang termasuk mudah ditangani. Pada jenis mimisan ini, pendarahan terjadi dari bagian depan hidung (lingkaran biru pada gambar 1). Mimisan ini juga umumnya dialami oleh anak – anak, sedangkan pada mimisan jenis posterior, pendarahan berasal dari pembuluh darah yang terletak di bagian belakang hidung (diantara langit – langit mulut dan rongga hidung). Mimisan yang umumnya jarang terjadi ini cenderung lebih serius dengan volume pendarahan yang lebih banyak. Kelompok orang yang sering mengalaminya adalah orang dewasa dan lansia.

Penyebab mimisan sering terjadi akibat hidung terlalu kering dan iritasi oleh karena menggosok, mengorek maupun membuang ingus secara berlebihan. Darah sebagian besar berasal dari dalam lubang hidung yang memiliki banyak pembuluh darah rapuh dan mudah terluka. Penyebab lain yang umum ditemukan, antara lain adanya benda yang tersangkut di dalam hidung, udara dingin, iritasi dari zat kimia, reaksi alergi, bersin berulang kali, luka pada hidung, dan infeksi saluran pernapasan atas. Mimisan juga bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, dan kanker. Mengonsumsi obat – obatan pengencer darah, misalnya aspirin, dan mengonsumsi obat antihistamin atau dekongestan yang dapat membuat hidung terasa kering, juga dapat mempermudah terjadinya mimisan.

Cara Mengatasi Mimisan

  1. Jangan berbaring, tetap duduk tegak dengan kepala berada lebih tinggi dari jantung.
  2. Condongkan badan ke arah depan sedikit saja dengan posisi kepala tidak menengadah agar darah tidak mengalir kembali ke arah tenggorokan yang bisa menyebabkan anda tersedak darah. Pelan-pelan tiup gumpalan darah keluar dari hidung.
  3. Bila darah berada di tenggorokan, keluarkan darah melalui mulut. Menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
  4. Cubit bagian lunak dari hidung dengan ibu jari dan telunjuk. Beri sedikit tekanan sambil tetap mencubit hidung. Anda bisa bernapas melalui mulut selama melakukan hal ini.
  5. Tahan selama 5-10 menit dan ulang hingga darah berhenti.
  6. Kompres hidung dan area pipi dengan es yang dibungkus kain.

 

Gambar : Cara Menekan Hidung Bila Mimisan Terjadi.

Hal yang perlu anda ingat adalah, tidak dianjurkan untuk menyumpal hidung dengan tisu atau kapas. Bila tindakan diatas tidak memberhentikan mimisan, sebaiknya segera ke RS terdekat.

     

           Gambar : Posisi Mengatasi Mimisan pada Anak.

Mencegah Mimisan Datang Kembali

  • Setelah mimisan berhenti, usahakan agar anda tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 24 jam.
  • Bekas luka pada pembuluh darah sehabis mimisan biasanya dapat membentuk koreng dan membuat hidung terasa tidak nyaman. Tetapi jangan mengorek koreng tersebut karena hal ini dapat kembali memicu mimisan.
  • Hidung juga umumnya akan lebih rentan terkena iritasi atau infeksi setelah mimisan. Karena itu, menjauhlah sebisa mungkin dari pengidap flu, batuk, atau pilek.
  • Berhati – hatilah saat mengorek hidung dan jangan terlalu dalam.
  • Jangan membuang ingus terlalu kencang.
  • Berhentilah merokok. Rokok dapat mengurangi kelembapan hidung dan meningkatkan risiko iritasi hidung.
  • Gunakan obat pelega hidung sesuai dengan dosis pada kemasan atau anjuran dokter.

Mimisan atau Epistaksis bisa tampak menakutkan, namun sebaiknya tetap tenang. Lakukan penanganan yang tepat untuk mengatasi mimisan. Dan mintalah bantuan dokter bila diperlukan. ( dr. Christina Agustin UPTD Puskesmas Wonogiri 1)

 

Kendalikan Kadar Gula Darah Anda Dengan Senam Kaki Diabetik

Kendalikan Kadar Gula Darah Anda Dengan Senam Kaki Diabetik

Diabetes Mellitus atau DM merupakan penyakit sillent killer yang ditandai dengan peningkatan kadar kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat.

Salah satu komplikasi penyakit diabetes mellitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot), yang mempunyai tanda dan gejala seperti adanya perlukaan, infeksi serta adanya gangrene. Ada dua tindakan dalam prinsip dasar pengelolaan diabetic foot yaitu tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi, untuk tindakan pencegahannya sendiri yang bisa kita lakukan secara mandiri meliputi edukasi perawatan kaki, sepatu diabetes dan senam kaki.

Salah satu aktifitas fisik yang juga dianjurkan secara rutin adalah Gerakan Senam Kaki Diabetik / DM. Manfaat yang diharapkan dari gerakan kaki yang teratur dari senam kaki diabetik, adalah tidak terjadinya komplikasi yang sering terjadi pada kaki-kaki pasien DM seperti luka infeksi yang tidak sembuh dan menyebar dan juga memperbaiki sirkulasi darah. Senam kaki diabetik ini membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit dan hanya menggunakan media berupa selembar kertas koran bekas saja.

Berikut langkah-langkah senam kaki diabetik :

  1. Dengan tumit yang diletakkan di lantai, gerakan jari-jari kaki ke atas dan kebawah, ulangi sebanyak 2 set x 10 repetisi.
  1. Angkat telapak kaki kiri ke atas dengan bertumpu dengan tumit, lakukan gerakan memutar keluar dengan pergerakan pada telapak kaki sebanyak 2 set x 10 repetisi, lakukan gerakan bergantian pada kaki yang satunya.

  1. Angkat kaki sejajar, gerakan kaki ke depan dan kebelakang sebanyak 2 set x 10 repitisi.

  1. Angkat kaki sejajar gerakan telapak kaki ke depan dan ke belakang sebanyak 2 set x 10 repetisi.

  1. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat. Lalu putar kaki pada pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 dilakukan secara bergantian.

  1. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.

  1. Lalu buka kembali bola tersebut menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali saja.

  1. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran tersebut. Sebagian koran di sobek – sobek menjadi kecil – kecil dengan kedua kaki.

  1. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan – sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi. Lalu bungkus semua sobekan – sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri menjadi bentuk bola.

Agar manfaat dari senam kaki diabetik ini dirasakan secara maksimal, penderita minimal melakukannya selama 3 kali dalam sepekan, namun alangkah baiknya jika dilakukan setiap hari.

Mahasiswa dan Dosen Akper Giri Satria Husada Wonogiri sedang mendemonstrasikan senam kaki diabetik bersama warga di Dusun Geneng, Purwosari, Wonogiri (Senin, 25 Maret 2019).

Ditulis Oleh Anik Kusdarwati, Bidan Desa Purwosari

 

Cara Enak Turunkan Hipertensi Dengan Jus Semangka

Cara Enak Turunkan Hipertensi Dengan Jus Semangka

Siapa yang tidak suka dengan buah semangka? Buah yang memiliki bentuk bulat ini cukup populer dikalangan masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis dan mengandung banyak air, sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi pada siang hari apalagi jika udara sedang panas. Namun siapa sangka jika dibalik nikmatnya buah semangka terkandung banyak manfaat yaitu salah satunya membantu menurunkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Apa sih Hipertensi atau tekanan darah tinggi itu?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini identik dengan orang tua, namun tidak menutup kemungkinan untuk terserang penyakit ini. Penyebab hipertensi sebenarnya belum jelas. Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan, dan lain sebagainya.Tapi tenang, ada cara mudah untuk membantu menurunkan tekanan darah anda yaitu dengan mengkonsumsi buah semangka. Kenapa harus dengan buah semangka? Karena semangka mengandung L-citrulline dan inilah zat yang membantu menurunkan tekanan darah, dengan cara membuat pembuluh darah rileks.

Mahasiswa Akper Giri Satria Husada Wonogiri sedang mendemonstrasikan pembuatan jus semangka dengan warga di Dusun Geneng, Purwosari Wonogiri (Senin, 25 Maret 2019).

Caranya cukup mudah cukup blender buah semangka campurkan dengan sedikit air kemudian blender hingga lembut. Jus semangka siap untuk diminum. Bagaimana cukup mudah bukan? (Anik  K, Bidan Desa Purwosari )

Mbangun Bareng Jawa Tengah : Lebih Sehat, Berdikari, dan Semakin Sejahtera

Rapat Kerja Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan selama dua hari pada hari Minggu tanggal 24 Maret 2019 bertempat di Hotel Grand Arkenso sampai dengan hari Senin tanggal 25 Maret 2019 bertempat di Hotel MG Setos Semarang.  Rakerkesda tahun 2019 mengusung tema “Mbangun Bareng Jawa Tengah: Lebih Sehat, Berdikari, dan Semakin Sejahtera”. Melalui tema tersebut diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi obyek pembangunan kesehatan melainkan bersama dengan tenaga kesehatan bersinergi dalam mewujudkan Jawa Tengah Sehat. Rakerkesda diikuti oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah, Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota se Jawa Tengah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kab/Kota, Sekretaris Dinas Kesehatan Kab/Kota, Para Pejabat Struktural Dinas Kesehatan Provinsi dan UPT, Perwakilan Puskesmas se Jawa Tengah, Labkesda se Jawa Tengah, Institusi Pendidikan Kesehatan, UPT Vertikal, Organisasi Profesi, Mitra Kesehatan, Lintas Sektor dan Organisasi Masyarakat.

Program kesehatan diarahkan untuk meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH). Yang menjadi permasalahan adalah angka UHH Indonesia masih rendah dibanding negara lain. Untuk mencapai peningkatan UHH harus didukung oleh Universal Health Coverage (UHC) bahwa semua orang mendapat layanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, akses financial dan layanan kesehatan yang bermutu. Selain itu, tingginya angka PTM di Indonesia khususnya di Jawa Tengah harus menjadi fokus utama agar Rumah Sakit/ fasilitas kesehatan memiliki indikator PTM. Hal ini juga harus didukung keterlibatan swasta dalam hal ini RS swasta dan klinik dalam upaya mendukung program kesehatan.

Rakerkesda tahun 2019 memiliki tujuan umum yaitu terwujudnya cakupan pelayanan kesehatan semesta di Jawa Tengah. Sedangkan tujuan khususnya adalah tersosialisasinya evaluasi kinerja program pembangunan kesehatan tahun 2018 dan strategi kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2019, terwujudnya akselerasi dan harmonisasi peran dan fungsi Dinas kesehatan, RS dan fasyankes lain dalam menuntaskan masalah kesehatan prioritas (P2M, P2TM, AKI, AKN, Stunting) di Jawa Tengah, sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan bidang kesehatan di provinsi dan Kabupaten/Kota, sinkronisasi Provinsi/ Kabupaten/ Kota dalam upaya pencapaian program prioritas Implementasi Rumah Sakit tanpa Dinding, tersusunnya Rencana Aksi Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Acara Rakerkesda dibuka Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah. Dilanjutkan diskusi panel yang terbagi menjadi 2 sesi. Pada panel sesi 1, materi pertama disampaikan oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah mengenai Arah Kebijakan Pembangunan RPJMD Tahun 2018-2023 dalam mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan bersih dilanjutkan dengan materi kedua mengenai Situasi Derajat Kesehatan di Jawa Tengah berdasarkan Hasil Riskesdas 2018 oleh Ka Balitbang Kemenkes RI. Pada panel sesi 2, materi pertama mengenai Strategi Upaya Kesehatan Masyarakat dalam rangka pencapaian target indikator disampaikan oleh Dirjen Kesmas, kemudian materi kedua mengenai Strategi Upaya Pengendalian Penyakit dalam rangka Pencapaian Target Indikator, dan materi terakhir disampaikan oleh Dirjen Yankes Kemenkes RI mengenai Strategi Pelayanan Kesehatan dalam Rangka Pencapaian Target Indikator.

Tahun 2019, merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah yang memuat visi Gubernur Jawa Tengah Tahun 2018-2023 yakni Jawa Tengah Berdikari dan Semakin Sejahtera “(tetep) Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi’. mengamanatkan pembangunan Provinsi Jawa Tengah dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran menurunnya angka kematian dan angka kesakitan.

Keberhasilan kinerja pembangunan kesehatan Provinsi Jawa Tengah diukur dengan 50 indikator, dengan capaian kinerja pada tahun 2018 semua indikator telah mencapai target, namun saat ini masih memiliki masalah prioritas kesehatan yaitu: AKI, AKN, stunting, penyakit menular dan tidak menular, mutu dan cakupan imuniasi serta mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat melalui Germas yang meliputi aktifitas fisik, konsumsi buah dan sayur, cek kesehatan rutin, pemberian ASI eksklusif, dan berhenti merokok.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Pemerintah saja tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semuanya. Adanya struktur dan tata kerja yang baru di lingkungan Dinas Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan harmonisasi hubungan kerja sehingga dapat meningkatkan keterpaduan program prioritas yang melibatkan pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, swasta, organisasi profesi, institusi pendidikan tenaga kesehatan, masyarakat, LSM dan lain-lain.

Rapat Kerja Kesehatan daerah (Rakerkesda) Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 dengan tema “Mbangun Bareng Jawa Tengah: Lebih Sehat, Berdikari dan Semakin Sejahtera” perlu dilakukan untuk menuntaskan permasalahan kesehatan di Jawa Tengah dan membangun komitmen dengan Kabupaten Kota dalam rangka mencapai target indikator RPJMD dan Renstra—Humas Dinkesprov Jateng 

PKD Sonoharjo

Desa Sonoharjo Kecamatan Wonogiri merupakan salah satu wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonogiri 1 yang berada di sebelah timur laut  puskesmas Wonogiri 1. Dengan jarak kurang lebih sekitar 7 Km, yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Karanganyar. Seperti halnya di desa yang lain, desa Sonoharjo juga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan berupa Pos Kesehatan Desa / PKD yang berada di komplek kantor Pemerintah Desa Sonoharjo.

“Keberadaan PKD Sonoharjo selain mendekatkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga professional kesehatan kepada masyarakat, juga bertujuan mewujudkan masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan di desanya. Juga menyelenggarakan upaya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan”, kata dr. Pitut Kristiyanta Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1.

Dwi Mulyati Bidan Desa Sonoharjo bersama Kader Kesehatan

Selain itu juga menyelenggarakan upaya preventif berupa pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta factor- factor resikonya. PKD Sonoharjo juga menyelenggarakan upaya pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa seperti Posyandu dan Posbindu.

Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terutama upaya preventif promotif maupun kuratif di PKD Sonoharjo ditugaskan Dwi Mulyati Bidan desa, yang telah menyusun jadwal kegiatan dan disesuaikan dengan kondisi desa Sonoharjo. http://dinkes.wonogirikab.go.id/pkmwonogiri1/sonoharjo/

PKD Sonoharjo dalam pengawasan dan bimbingan dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Wonogiri 1. Pelaksanaan PKD wajib melaporkan kegiatannya kepada puskesmas, adapun pelaporan yang menyangkut pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada kepala desa Sonoharjo. (mBinG)

Kenali 10 Gejala Gagal Ginjal

Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan dunia dengan beban biaya kesehatan yang tinggi. Sehingga penyakit ginjal kronis pada anak dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan, dan pengendalian Hipertensi, Diabetes Melitus serta obesitas sejak dini.
Kualitas hidup anak dengan penyakit ginjal kronis lebih rendah dibandingkan anak yang sehat, baik secara fisik, emosional, sosial, maupun prestasi belajar. Selain itu orang tua anak dengan penyakit ginjal kronis hidup dalam kecemasan, kelelahan sik, ketidakpastian mengenai prognosis, dan masalah nansial.
Agar dapat melakukan pencegahana, perlu mengenali 10 gejala gagal ginjal
1.Edema (bengkak) simetris pada kaki kiri dan kanan
Gejalanya sangat bervarias, yang telihat dan berhubungan langsung dengan saluran kemih adalah bengkak simetris di kedua kaki. Karena urin tidak dikeluarkan dengan baik artinya ada retensi cairan dalam kedua kaki sehingga mengalai pembengkakkan.
Kalau bengkaknya simetris maka itu gejala dari penumpukan cairan akibat tidak berfungsinya ginjal dengan baik, kata Dokter spesialis Anak Eka laksmi hidayati, Sp.A(K).

2.Hematuria (ada darah dalam pada urin)
Sering kali ini tidak bisa terlihat oleh mata kecuali memeriksakan urin maka terlihat ada banyak sel darah merah tapi tak kasat mata. Selain itu, ketika mengetahui ada perubahan warna urin segera lakukan pemeriksaan lab.

3.Leukosituria (sel darah putih pada urin)
Adanya sel darah putih pada urin ini menunjukkan infeksi.

4.Proteinuria (protein dalam urin)
Urin harus keluar pada komposisi yang sesuai, artinya urin harus dikeluarkan karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika urin itu keluar bersama protein, termasuk sel darah putih, itu adalah gejala gagal ginjal.
Ketika dalam pemeriksaan urin ada komponen lain yang tidak seharusnya keluar, maka itu tanda bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik, kata dr. Eka.

5.Oliguria (penurunan produksi urin)
Seringkali seseorang yang mengalami gangguan ginjal tidak menyadari produksi urinnya menurun sampai terjadi gejala berupa bengkak pada kedua kaki.

6.Hipertensi
Hipertensi sering diartikan sebagai penyakit orang dewasa, padahal anak-anak bisa mengalaminya. Dr. Eka menjelaskan seringkali ada mitos atau kepercayaan, atau pengetahuan salah bahwa bila terlalu banyak mengonsumsi obat hipertensi bisa merusak ginjal, padahal itu sama sekali salah, yang merusak ginjal justru hipertensinya.
Hipertensi itu bisa menyebabkan ginjal rusak, masalah otak, dan stroke, sehingga perlu obat seumur hidup. Jangan khawatir itu tidak menyebabkan ginjal rusak, ucap dr. Eka.

7.Gangguan Pertumbuhan
Hal yang spesifik pada anak adalah adanya pertumbuhan sehingga ketika dia mengalami penyakit kronis seperti gagal ginjal, maka akan ada gangguan pertumbuhan.

8.Anemia
Salah satu tugas ginjal adalah membentuk sel darah merah, maka pada kelainan ginjal akan terjadi anemia.

9.Kelainan Tulang
Vitamin D dibentuk di ginjal, maka ketika vitamin D itu rendah karena ginjal bermasalah, bisa terjadi kelainan tulang, tulang itu mudah bengkok atau patah.

10.Sesak dan demam berulang
Gejala lainnya adalah terjadi sesak karena penumpukkan cairan yang kemudian menumpuk di paru-paru. Selain itu juga mengalami demam berulang umumnya terjadi karena infeksi pada saluran kemih.
Dr. Eka menyarankan kepada orang tua jika memang curiga telah terjadi gejala tersebut segera periksakan ke dokter.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (D2)

MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN KERJA DAN KESEHATAN OLAHRAGA (Bagian 3)

C. Kesehatan Olahraga

  1. Pengertian Kesehatan : kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan emosional. Status kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi kebanyakan kerusakan pada periode-periode awal bukanlah kerusakan yang serius jika orang mau menyadarinya.

Olahraga :Pada Hakekatnya makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang   dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980), olahraga  yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan.

  • Manfaat Olahraga
  • Manfaat berolahraga dapat dilihat dari dua aspek. Salah satunya manfaat olah raga terhadap otak yang diungkapkan oleh Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University , antara lain:
  • Meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik
  • Membantu menunda proses penuaan. Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
  • Mengurangi stres. Olahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres
  • Menaikkan daya tahan tubuh. Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan. Memperbaiki kepercayaan diri, umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa

3.Hubungan Antara Kesehatan Dengan Olahraga

Ada pepatah kuno yang menyatakan bahwa di dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat. Dari pepatah kuno tersebut dapat disimpulkan bahwa kesehatan tubuh memiliki hubungan erat dengan kesehatan jiwa. Oleh karena itu memiliki tubuh yang sehat dapat menjadi modal penting untuk memiliki jiwa yang kuat. Melakukan olahraga dengan teratur dan terukur dapat menjadi solusi sederhana untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Selain itu ada beberapa hal lain seperti mengkonsumsi makanan sehat dan menjalani istirahat dengan cukup yang dapat mendukung program mendapatkan tubuh yang sehat.

Dengan menjalani olahraga yang teratur dan terukur, maka tubuh seseorang akan terlatih dengan kegiatan fisik yang akan membuat kekuatan dan stamina seseorang menjadi lebih baik. Selain itu, kegiatan olahraga yang baik juga akan membuat organ tubuh manusia menjalani kinerja yang optimal. Ketika menjalani kegiatan olahraga, maka jantung akan terpacu untuk mengalirkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Melatih kekuatan jantung dapat menjadi faktor penting guna mendukung seluruh fungsi organ tubuh yang lainnya.

Kegiatan fisik secara tidak langsung dapat melatih organ tubuh untuk berfungsi secara optimal. Selain jantung, masih ada organ tubuh lain yang akan secara otomatis terlatih di saat menjalani kegiatan olahraga. Salah satunya adalah paru-paru. Volume dan kekuatan paru-paru akan meningkat dengan latihan secara teratur dan terukur. Selain itu, otot tubuh dan persendian juga akan secara langsung terlatih di saat menjalani kegiatan fisik olahraga.

Ada beberapa pilihan jenis olahraga yang dapat dilakukan guna mendapatkan manfaat maksimal dari kegiatan berolahraga. Kegiatan olahraga seperti jogging akan menguatkan tubuh bagian bawah serta melatih paru – paru dan jantung. Beberapa jenis olahraga memberikan efek latihan ke seluruh tubuh seperti badminton atau berenang. Olahraga tersebut dapat menjadi pilhan untuk berlatih agar memperoleh tubuh yang kuat dan sehat

 

BAB III

PENUTUP

 1.Kesimpulan

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah kondisi atau keadaan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum.

Kesehatan kerja merupakan pencegahan kecelakaan akibat kerja. Ciri pokok kesehatan kerja adanya upaya preventif dan promotif, upaya preventif berpedoman agar perusahaan tersebut dapat mencegah timbul penyakit akibat oleh limbah atau produk perusahaan tersebut. Sedangkan upaya promotif berpedoman dengan meningkatnya kesehatan pekerja, akan meningkatkan produktivitas kerja.

Dengan adanya kesehatan lingkungan yang baik dapat mempengaruhi kesehatan kerja menjadi baik pula

2.Saran

Kesadaran dari masyarakat harus lebih di tingkatkan supaya tercipta derajat kesehatan masyarakat yang sebaik-baiknya dan yang setingi-tinnginya.

Bagi masyarakat diharapkan makalah ini bisa digunakan sebagai bahan informasi dalam peningkatan kesehatan lingkungan dengan turut aktif dalam pendidikan kesehatan yang ada.

Diharapkan pembaca dapat memahami isi makalah kami dan memperluas wawasan dari berbagai sumber lain. Karena makalah ini jauh dari kesempurnaan, Kami harapkan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari

http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008

Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari : http://www.ajago.blogspot.htm.

Last Update : Desember 2007

Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta, 2011, Jakarta

http://www.sehataja.com/semua-sehat/menyingkap-hubungan-olahraga-dengan-kesehatan/

http://www.materikesehatan.com/2015/04/makalah-makalah-kesehatan-badan.html

http://blog.inigarut.com/2014/09/contoh-makalah-penjas-tentang-kesehatan.html

 

(ditulis oleh Mahasiswa Akper GSH Wonogiri)

MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN KERJA DAN KESEHATAN OLAHRAGA (Bagian 2)

Kesehatan Kerja

  1. Pengertian

Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dsb) dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerjaan dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atatu gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja.

  1. Batasan Kesehatan Kerja

Pedoman kesehatan kerja adalah “penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah”, maka upaya-upaya pokok kesehatan kerja ialah pencegahan kecelakaan kecelakaan akibat kerja. Kegiatan kesehatan kerja terfokus pada preventif dan promotif, tetapi tidak berarti meninggalkan upaya-upaya kuratif, begitu juga dalam batas-batas pelayanan dasar. Tujuan akhir dari kesehatan kerja ialah untuk meningkatkan produktifitas seoptimal mungkin. Dapat dirumuskan bahwa, kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan. Hakikat kesehatan kerja mencakup dua hal, yakni :

  1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi mungkin
  2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningkatnya efisiensi dan produktivitas (Sumakmur,1991)
  3. Perbandingan Kesehatan Kerja Dengan Kesehatan Masyarakat

Ditinjau dari berbagai aspek kesehatan kerja dan kesehatan masyarakat memiliki perbedaan yang cukup spesifik, antara lain :

Kesehatan Kerja Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat kerja sebagai sasaran utama Kesehatan masyarakat umum sebagai sasaran utama
Biasanya mengurusi golongan karyawan yang mudah didekati Mengurusi masyarakat yanng kurang mudah dicapai
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan periodik Sulit untuk melaksanakan pemeriksaan periodik
Yang dihadapi adalah linngkungan kerja Lingkungan umum merupakan masalah pokok
Tujuan utama peningkatan produktifitas Tujuan utama kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Dibiayai oleh perusahaan / tenaga kerja Dibiayai oleh pemerintah dan partisipasi masyarakat
  1. Determinan Kesehatan Kerja

a. Beban kerja

Kesehatan kerja berusaha mengurangi atau mengatur baban kerja para karyawan atau pekerja dengan cara merencanakan atau mendesain suatu alat yang dapat mengurangi beban kerja.

b.Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja

Disamping beban kerja para karyawan sering memikul beban tambahan yang berupa kondisi atau lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pekerjaan. Beban tambahan ini dapat dikelompokkan menjadi 5 faktor, yaitu faktor fisik, kimia, biologi, fisiologis, sosial-psikologis. Agar faktor-faktor tersebut tidak menjadi beban tambahan kerja atau setidak-tidaknya mengurangi beban tambahan tersebut, maka lingkungan kerja harus ditata secara sehat.

c. Kemampuan kerja

Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan seseorang yang lain, meskipun pendidikan dan pekerjaannya sama. Perbedaan ini disebabkan karena kapasitas setiap orang berbeda-beda. Peningkatan kemampuan tenaga kerja akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja. Program perbaikan gizi melalui pemberian makanan tambahan bagi tenaga kerja.

  1. Faktor Fisik Dalam Kesehatan Kerja.

a.Kebisingan

Kebisingan terutama dari alat-alat bantu kerja atau mesin. Dengan suasana yang bising memaksa pekerja berteriak saat berkomunikasi dengan yang lainnya. Kebisingan ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi dalam memahami lawan bicara.

b.Pencahayaan

Pencahayaan yang kurang dan berlebih berdampak negatif terhadap kesehatan mata dan mengurangi efektifitas kerja.

c. Aroma tidak sedap

Pekerja yang terbiasa mencium bau tertentu terutama ditempat kerja akan mengalami penurunan kepekaan  hidung untuk mencium bau tersebut. Ketajaman penciuman seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis sewaktu-waktu, misalnya emosi, tegangan, ingatan, dan sebagainya.

6. Faktor Manusia Dalam Kesehatan Kerja

Aspek manusia merupakan faktor penting dalam mencapai keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor penting dari aspek manusia dalam hubungannya dengan hal ini adalah

a.Ergonomi

Secara harfiah ergonomi diartikan sebagai peraturan tentang bagaimana melakukan kerja, termasuk menggunakan peralatan kerja. Batasan ergonomi adalah ilmu penyesuaian peralatan dan perlengkapan kerja dengan kondisi dan kemampuan manusia, sehingga mencapai kesehatan tenaga kerja dan produktifitas kerja yang optimal.

Ergonomi terdiri dari 2 subsistem yaitu, subsistem peralatan kerja dan subsistem manusia. Tujuan dari ergonomi adalah untuk menciptakan suatu kombinasi yang paling serasi antara subsistem peralatan kerja dengan manusia sebagai tenaga kerja.

Tujuan utama dari ergonomi ialah mencegah kecelakaan kerja, mencegah ketidakefisienan kerja dan mengurangi beban kerja.

Contoh : ukuran-ukuran antropometri dijadikan dasar untuk penempatan alat-alat kerja.

b. Psikologi kerja

Pekerjaan akan menimbulkan reaksi psikologi bagi pekerja, reaksi ini dapat bersifat positif dan negatif. Reaksi positif misalnya, senang, bergairah, dan merasa sejahtera sedangkan reaksi negatif misalnya, bosan, acuh, tidak serius, dsb. Banyak faktor yang menyebabkan reaksi negatif antara lain, ketidakcocokan terhadap pekerjaan, ketidaktahuan prosedur melakukan pekerjaan yang baik, kurang insentif, lingkungan kerja yang kurang menyenangkan, dll. Melakukan pekerjaan secara efisien tidak hanya tergantung pada kemampuan atau keterampilan kerja saja, tetapi juga dipengaruhi oleh cara kerja yang ergonomis.

Cara ergonomis yang sesuai dengan teori psikologis antara lain :

  • Memberikan pengarahan dan pelatihan tugas kepada pekerja sebelum melaksanakan tugasnya.
  • Memberikan uraian tugas tertulis terhadap pekerja.
  • Memfasilitasi pekerja dengan fasilitas yang cocok dan cukup.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

7. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja. Batasan kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja dan perusahaan (Sumakmur, 1989). Hubungan kerja disini bahwa kecelakaan terjadi karena pekerjaan itu sendiri atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Permasalahan pokok kecelakaan kerja mencakup :

  • Kecelakaan akibat pekerjaan langsung
  • Kecelakaan terjadi saat pekerjaan sedang dilakukan.

Penyebab kecelakaan kerja digolongkan menjadi 2, perilaku pekerja dan kondisi lingkungan pekerja yang tidak aman. Kecelakaan kerja biasanya tidak disebabkan oleh satu faktor saja tetapi banyak faktor.

(bersambung)

(ditulis oleh Mahasiswa Akper GSH Wonogiri)