Risiko masalah kesehatan atau
kecelakan bisa terjadi saat mudik. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr.
Bambang Wibowo, SpOG, MARS mengingatkan untuk pemudik jangan lupa membawa kartu
JKN.
”Sama seperti tahun lalau, siapapun
yang punya JKN, ketika mudik bisa digunakan dimana saja, apalagi emergency. Ini
kemudahan yang difasilitasi,” katanya saat ngabuburit bareng pers dan wartawan
di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (28/5).
Dirjen Bambang menambahkan ketentuan
JKN bisa digunakan di Faskes manapun saat mudik sudah dilakukan sejak 2 tahun
lalu. Ia mengaharapkan walau bagaimanapun JKN jangan sampai digunakan, artinya
semuanya sehat dan selamat sampai tujuan.
”Kami harapkan pemudik jangan
sampai menggunakan JKN, itu artinya pemudik sehat, dan selamat sampai tujuan.
Untuk itu perlu menjaga kesehatan sejak sebelum berangkat mudik hingga saat
mudik bahkan ketika balik,” kata Dirjen.
Senada dengan Dirjen, Menkes Nila
juga menginginkan jangan sampai pemudik sakit, apalagi sampai masuk rumah sakit
atau kecelakaan. Istirahatlah ketika lelah, atau setelah menempuh perjalanan 4
jam bagi pemudik menggunakan mobil dan 2 jam bagi pemudik yang menggunakan
motor.
”Merencanakan itu utama, yang
paling bahaya itu mengantuk saat berkendara,” kata Nila.
Selain itu, Direktur Jenderal
Kesehatan Masyarakat, dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan untuk menjaga
kesehatan harus dimulai dari diri sendiri.
”Kesehatan saat mudik harus dimulai
dari diri sendiri. Persiapkan bekal yang kita bawa, kalau kita bawa anak harus
hati-hati jangan makan di sembarang tempat, lebih baik kita bawa bekal. Jangan
lupa cuci tangan pakai sabun,”
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.(D2)
Banyak
perempuan merasa khawatir jika harus melakukan perjalanan jauh saat sedang
hamil, seperti mudik. Karena mudah lelah, mual dan berbagai alasan lain
menjadikan ibu hamil memilih untuk tidak melakukan perjalanan panjang. Padahal
ibu hamil tetap bisa merasakan mudik. Namun tentunya dengan memperhatikan
panduan agar tetap aman dan nyaman selama mudik.
Melewati masa
mual
Ahli kandungan dr Muhammad Fadli menjelaskan bahwa waktu yang aman apabila ibu hamil hendak melakukan perjalan jauh adalah pada trimester kedua kehamilan. “Saat itu, biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah,” jelas Fadil.
Pastikan ibu
dan bayi kuat
Melakukan pemeriksaan kepada ibu dan bayi adalah hal wajib
dilakukan sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan dokter kandungan
menyatakan bahwa si bayi dan ibu dinyatakan kuat untuk melakukan mudik. Jangan
lupa untuk mencermati riwayat pendarahan dan kontraksi dini untuk mengurangi
faktor resiko untuk si bayi dan ibunya.
Sediakan
obat-obatan
Menyediakan obatan-obatan merupakan satu bentuk langkah
antisipasi apabila dalam perjalanan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Obat-obatan bisa menjadi pertolongan pertama jika si ibu merasa mual atau
pusing saat berada di dalam perjalanan.
Pilihlah Moda
Transpotasi yang Singkat
Memilih moda transpotasi yang singkat akan menjadi solusi agar
si ibu tidak merasa lelah atau kram saat mudik. Atau jika memilih untuk
melakukan mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan si ibu melakukan istirahat
dan peregangan ringan saat berada di rest area.
Perbanyak
minum air putih
Dalam
perjalan, ibu hamil harus tetep memenuhi kebutuhan tubuh seperti air. Ibu hamil
minimal harus minum air dua liter per hari untuk menghindari dehidrasi selama
dalam perjalanan. (dr. Arif Roberto Bagio / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )
Hari
ke lima Pos Kesehatan dalam rangka menyambut hari raya lebaran tahun 2019 di
UPTD Puskesmas Wonogiri 1, yang berada di Jl P. Diponegoro 97 Wonogiri, masih
tetap dalam kesiapsiagaan 24 jam pada keadaan darurat maupun survelens
penyakit. Keberadaan pos kesehatan dilakukan untuk tetap memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik bagi masyarakat dalam perayaan lebaran.
Dari
data H-5 kunjungan pasien di pos
pelayanan kesehatan lebaran diinformasikan ada 12 pasien yang dilakukan rawat
jalan, 2 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan 3 orang korban. 2 orang korban
kecelakaan dirujuk ke RSUD dr.Soediran Mangoen Soemarso Wonogiri. Seperti yang
disampaikan oleh Anik Kusdarwati paramedis pos pelayanan kesehatan lebaran UPTD
Puskesmas Wonogiri 1.
Anik
Kusdarwati yang bertugas pada tanggal 1/6/2019 juga mengatakan, “kecelakaan
lalulintas tidak mengakibatkan korban jiwa tapi diperlukan tindakan yang lebih
intensive, dan oleh sebab itu kami rujuk ke RSUD Wonogiri”. Selanjutnya untuk
pasien yang berkunjung pada hari itu selain diberikan obat, juga dilakukan
konseling untuk menjaga kondisi kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1, dr Pitut Kristiyanta Nugraha, MM mengatakan “sampai H – 2 pos pelayanan kesehatan lebaran, belum ada informasi maupun laporan tentang kejadian luar biasa penyakit maupun musibah dan bencana di wilayah kerja puskesmas. Untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh karyawan yang selalu dalam kesiapsiagaan dan tetap bertugas dengan semangat di saat lebaran”. Lebih lanjut disampaikan juga bahwa dilihat dari data kunjungan pasien saat pelaksanaan posko banyak yang berobat, maka sangat diperlukan puskesmas buka 24 jam selama lebaran, pungkasnya. ( mBinG )
Membawa bayi untuk
mengikuti perjalanan jauh (mudik) merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh
hampir setiap keluarga. Tentunya untuk melakukannya diperlukan persiapan yang
baik. Mulai dari kesehatan bayi, bekal atau makanan bayi selama di perjalanan,
sampai dengan aktivitas yang dapat dilakukan bayi selama dalam perjalanan.
Terutama pada bayi yang pilek,
harus diberi perhatian khusus. Berikut tips yang dapat dilakukan jika akan
membawa bayi untuk mudik:
Siapkan
dengan matang pakaian yang akan dikenakan bayi, apabila suasana panas,
beri bayi pakaian yang tipis, apabila suasana dingin, beri bayi pakaian
yang tebal jika perlu gunakan jaket dan topi.
Bayi
8 bulan sudah mengkonsumi makanan pendamping ASI (MPASI), oleh karena itu
persiapkanlah alat dan bahan untuk memasak MPASI, alangkah baiknya jika
bayi tetap mendapat makanan yang dimasak sendiri (tanpa pengawet)
Siapkan
cemilan sehat untuk bayi, dapat berupa buah, biskuit khusus bayi. Cemilan
ini dapat diberikan di sela waktu makan saat dalam perjalanan. Pilih
cemilan yang dapat dipegang sendiri oleh bayi (finger food)
Jaga
kebersihan makanan, minuman, peralatan makan bayi selama dalam perjalanan
karena bayi rentan mengalami keracunan makanan
Apabila
mudik menggunakan pesawat terbang, hal ini merupakan hal yang berisiko
bagi bayi yang sedang pilek, karena dapat membuat telinganya sakit, oleh
karena itu sebaiknya dibawa ke Dokter terlebih dahulu, jika perlu Dokter
akan memberikan obat pilek yang dapat dikonsumsi beberapa saat sebelum
terbang. Pastikan bayi sedang menyusu atau mengunyah saat pesawat lepas landas
(untuk mengurangi tekanan pada telinga)
Hindari
melewatkan jam makan bayi
Apabila
mudik melalui jalur darat, pastika untuk beristirahat beberapa saat
di restarea, dan bawa bayi keluar dari mobil beberapa
saat agar bayi tidak bosan (dr. Arif Roberto Bagio / UPTD Puskesmas Wonogiri 1
)
Mudik jadi momen yang dinanti oleh sebagian masyarakat Indonesia, bisa bertemu orang tua, keluarga besar, dan pergi liburan. Untuk bisa melakukan hal itu, yang penting diperhatikan oleh pemudik adalah kondisi kesehatan fisik dan mental. Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek menekankan agar cek kesehatan sebelum mudik. ”Kalo bisa sebelum berangkat cek kesehatan, krena itu ada pos kesehatan, ada 6.047 fasilitas kesehatan. Cek tekanan darah, gula darah, periksa stress juga,” katanya saat ngabuburit bareng pers dan wartwan di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (28/5).
Menkes menambahkan perencanaan sebelum mudik harus dilakukan. H-6 mudik seharusnya badan harus dijaga betul, jadi ketika berangkat badan sudah fit. ”Sehat penting, kami (Kemenkes) bersama Kemenhub, Polri, dan sektor lain yang terkait kita menyatu dalam pelaksanaan mudik ini. Yang bawa mobil harus sehat, jangan minum alkohol,” tambah Menkes.
Kemenkes menyediakan 6.047 Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mudik tahun ini yang terdiri dari 923 Pos Kesehatan, 4.210 Puskesmas, 375 RS sekitar jalur pantura, 144 RS Rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 188 Public Safety Center (PSC) 119. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 3.910.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat emailkontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.(D2)
Mudik sudah menjadi kebiasaan rutin yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari besar keagamaan. Agar acara mudik tetap menyenangkan bagi Anda dan keluarga, maka simaklah beberapa tips melakukan mudik sehat dan aman berikut ini.
Mudik,
sebagaimana perjalanan jauh lainnya, membutuhkan energi yang lebih banyak
dibandingkan dengan aktivitas di rumah. Maka dari itu, disarankan untuk
menyiapkan kondisi fisik yang bugar sebelum melakukan perjalanan mudik.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk menikmati mudik sehat
dan aman adalah dengan menyiapkan obat-obatan yang perlu dibawa. Simpan obat di
tas obat dan beri label khusus pada masing-masing obat. Beberapa obat yang bisa
dipersiapkan untuk dibawa mudik adalah obat pereda rasa sakit, obat anti-mabuk
perjalanan, obat pengusir nyamuk, obat antidiare dan antibiotik, serta tabir surya.
Berbagai Hal yang Perlu Dipersiapkan Agar Mudik Sehat
dan Aman
Dalam
perjalanan mudik, banyak hal yang bisa terjadi. Untuk meminimalkan risiko
gangguan selama di perjalanan, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Perhatikan
saat berkendara Agar mudik
terasa nyaman, hindari menggunakan kendaraan umum yang penuh sesak. Jika
memakai kendaraan pribadi, pastikan mesin dan kelengkapan kendaraan dalam
keadaan baik. Jangan lupa pula untuk memakai sabuk pengaman selama
berkendara. Bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor, pastikan
Anda mengenakan helm demi keselamatan.
Selama di perjalanan mudik, hindari melakukan perjalanan di malam hari
mengingat masih minimnya penerangan di sebagian daerah. Jika memakai
kendaraan pribadi, hindari membawa terlalu banyak barang bawaan demi mudik
sehat dan aman. Bagi pemudik yang membawa anak-anak, usahakan untuk
menempatkan mereka dengan aman di kursi mobil khusus anak. Yang paling
penting untuk diperhatikan adalah mematuhi peraturan lalu lintas.
Hindari
makan sembarangan Selama melakukan
perjalanan mudik, sudah pasti banyak makanan yang dijajakan di sepanjang
daerah yang dilalui. Meski menggoda selera, namun usahakan makanan yang
akan dikonsumsi adalah makanan yang dimasak dengan baik. Hindari makanan
yang dijajakan di pinggir jalan.
Selain itu, hindari mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi
dan makanan boga bahari yang tidak
dimasak alias mentah. Untuk minuman, usahakan selalu mengonsumsi minuman
dari botol yang masih disegel dan hindari mengonsumsi minuman yang
dicampurkan es batu.
Istirahat
bila lelah Salah satu
masalah keamanan yang sering menjadi pemicu kecelakaan saat mudik
adalah rasa kantuk. Agar Anda bisa tetap terjaga
dan fokus saat mengemudi, maka pastikan Anda cukup beristirahat. Saat
mengemudi, perhatikan tanda-tanda tubuh yang mungkin memberitahukan bahwa
Anda butuh istirahat. Jika tubuh mengisyaratkan bahwa mata sudah mengantuk
atau tidak fokus, segeralah untuk menepi. Lakukan pergantian giliran
mengemudi atau istirahatlah sejenak sampai tubuh kembali segar.
Hindari
stres Salah satu ciri
khas perjalanan mudik adalah kemacetan yang berkepanjangan.
Wajar jika seseorang mudah mengalami stres saat berhadapan dengan lalu
lintas yang padat. Untuk mengurangi stres selama di perjalanan, maka
lakukanlah teknik relaksasi melalui pemfokusan
perhatian dengan cara mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya
secara perlahan-lahan. Teknik lain yang bisa dicoba adalah dengan mendengarkan musik. Jika keduanya
tetap membuat Anda merasa stres, ada baiknya menepi untuk beristirahat
sejenak.
Mudik memiliki tujuan menyenangkan, yaitu
menengok orang tua dan saudara di kampung halaman. Oleh karenanya, jangan
sampai kegiatan menyenangkan tersebut terganggu karena lupa melakukan persiapan
yang matang atau lalai ketika berlalu lintas. Untuk itu, terapkan berbagai tips
mudik sehat dan aman di atas, agar perjalanan mudik Anda tetap menyenangkan. (dr. Arif Roberto Bagio / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )
Tahun 2019 Kemennkes sudah menyiapkan 6.047
fasilitas kesehatan yang teridiri dari 923 pos kesehatan, 4.210 puskesmas, 375
RS dekitar jalur pantura, 144 RS rujukan, 207 kanketor kesehatan pelabuhhan,
dan 188 public safety center. Dan selaras dengan pernyataan Menteri Kesehatan tersebut, dr. Pitut Kristiyanta
Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri melakukan aktifasi pos pelayanan
kesehatan arus mudik dan balik lebaran tahun 2019. Aktifasi pos kesehatan hari
raya dibarengkan dengan kegiatan buka bersama dan dilanjutkan sholat taraweh di
gedung puskemas pada hari Rabu 29/5/2019.
Pos
Kesehatan UPTD Puskesmas Wonogiri 1 yang berada di Jl. P Diponegoro 97
Wonogiri, adalah bagian dari pos pelayanan kesehatan yang disampaikan oleh
Menteri Kesehatan tersebut. dr. Pitut dalam arahanya telah menyiapkan 2
unit ambulan dan 1 unit sepeda motor yang selalu siap di Pos Pelayanan kesehatan
yang didukung oleh 7 orang dokter serta tim paramadis yang juga akan berjaga
selama 24 jam.
Selanjutnya kepada seluruh tenaga kesehatan
puskesmas diminta untuk selalu dalam kondisi siap, jika sewaktu-waktu ada
gangguan kesehatan maupun keadaan darurat, dan untuk tim ambulan selalu
melakukan patroli secara berkala di sepanjang jalur mudik antara jembatan pokoh
hingga tugu jambu mete, sesuai dengan wilayah kerja, pungkasnya.( mBinG )
i
UPTD Puskesmas Wonogiri 1 menyiagakan 1 mobil Ambulans dan 1 mobil Puskesling serta sebuah sepeda motor pada pelaksanaan mudik 2019. Kedua unit mobil tersebut disiagakan selama 24 jam di puskesmas, guna memberikan respon cepat setiap kejadian masalah kesehatan maupun kegawatdaruratan dalam rangka posko kesehatan hari raya lebaran 2019.
”Sesuai surat Kepala DKK Wonogiri
Nomer 445.1/2005 tanggal 23 Mei 2019 tentang Pelayanan khusus menjelang
lebaran tahun 2019 / 1440 H, kami
menyiapkan posko kesehatan 24 jam di puskesmas” kata dr. Pitut Kristiyanta
Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1. Posko kesehatan tersebut akan
dimulai pada tanggal 29 Mei hingga 10 Juni 2019, yang juga telah bekerjasama
dengan rumah sakit swasta maupun klinik swasta apabila ada kekurangan armada
ambulans, tambahnya
Selain itu, untuk pos kesehatan mudik lebaran 2019, dr. Pitut menyatakan kesiapannya dengan menempatkan dukungan kesehatan di 4 Pustu yang ada di wilayah kerjanya, yakni Pustu Pokoh Kidul, Wonokerto, Wonoharjo dan Manjung. ”Ada 8 Pos Kesehatan Desa yang juga disiagakan jika terjadi masalah kesehatan maupun gawat darurat” katanya. Di samping itu, untuk mempercepat respons penanganan masalah kesehatan dan gawat darurat, puskesmas juga menyiagakan 1 unit sepeda motor. Yang dilengkapi dengan kit bantuan kesehatan, pengemudinya pun adalah tenaga medis yang dibekali kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan dan kegawat daruratan, pungkasnya. (mBinG)