Waspada Penyakit Glaukoma Akibat Sembarangan Pakai Obat Mata Kortikosteroid

Anda pernah mengalami mata merah atau mata yang terasa gatal? Sebaiknya periksakan ke dokter spesialis mata untuk memastikan obat apa yang sebaiknya Anda gunakan. Mengapa harus periksa ke dokter? Begini, tidak semua obat mata yang dijual bebas itu aman untuk mata Anda, contohnya obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid. Obat tetes mata kortikosteroid dapat menyebabkan penyakit glaukoma, bahkan kebutaan jika tidak digunakan dalam jumlah dan jangka waktu yang tepat. Simak penjelasan soal glaukoma akibat kortikosteroid di bawah ini.

Obat tetes mata seperti apa yang harus diwaspadai?

Obat tetes mata yang sering digunakan untuk mengatasi mata merah, mata gatal, atau mata yang mengeluarkan banyak kotoran merupakan jenis obat yang harus diwaspadai. Obat-obat tetes mata seperti ini umumnya akan mengandung kortikosteroid yang dapat menyebabkan glaukoma.

Kortikosteroid sendiri terdiri dari berbagai jenis. Beberapa di antaranya adalah deksametason dan prednisolon.

Obat tetes mata kortikosteroid sebenarnya aman untuk digunakan, dengan syarat Anda mematuhi semua anjuran dari dokter dan apoteker Anda. Anjuran yang harus dipatuhi termasuk dosis obat, berapa lama obat digunakan, kapan saja obat dipakai, dan cara penyimpanan obat. Jika Anda mengikuti semua saran dari dokter serta apoteker, Anda tak perlu khawatir soal glaukoma akibat kortikosteroid.

Bagaimana glaukoma akibat kortikosteroid bisa terjadi?

Obat mata ini baru akan berisiko sebabkan glaukoma apabila Anda tidak mematuhi cara pakai yang dianjurkan dokter serta apoteker. Obat kortikosteroid dilaporkan dapat menyebabkan peningkatan tekanan bola mata serta pelebaran pupil mata. Bila kondisi ini terus-terusan terjadi, Anda pun berisiko mengalami glaukoma.

Glaukoma sendiri adalah kerusakan saraf mata. Pada kebanyakan kasus, kerusakan saraf mata disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata. Bila tidak ditangani dengan tepat, glaukoma bisa mengakibatkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Siapa saja yang paling berisiko kena glaukoma akibat kortikosteroid?

Seluruh pengguna obat tetes mata kortikosteroid yang tidak sesuai dengan anjuran pakai memiliki risiko terkena glaukoma. Namun beberapa di antaranya memiliki risiko yang lebih tinggi, yaitu pada Anda yang memiliki:

Penggunaan berapa lama yang termasuk berbahaya?

Bagi Anda yang belum pernah menggunakan obat tetes mata kortikosteroid, penggunaan selama satu minggu baru akan menaikkan tekanan bola mata Anda. Namun, pada Anda yang berulang kali menggunakan obat tetes mata kortikosteroid, peningkatan tekanan bola mata dapat terjadi dalam hitungan jam setelah obat digunakan.

Glaukoma akibat kortikosteroid biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala yang khas pada awalnya. Oleh sebab itu, kontrol rutin tekanan bola mata selama penggunaan kortikosteroid merupakan cara deteksi dini yang dapat dilakukan. Apabila tidak diobati dan masuk pada fase lanjut, gejala yang dirasakan dapat berupa gangguan penglihatan atau sampai kebutaan.

Bisakah glaukoma akibat kortikosteroid disembuhkan?

Kelainan saraf mata glaukoma tidak dapat disembuhkan. Pengobatan pada penderita glaukoma bertujuan untuk menyelamatkan saraf mata yang masih baik sekaligus mencegah terjadinya kebutaan. Sebagai salah satu penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kebutaan, glaukoma akibat kortikosteroid sebenarnya dapat dicegah dengan tidak menggunakan obat tetes mata mengandung kortikosteroid di luar pengawasan dan anjuran dokter spesialis mata Anda. (dr. Arif Roberto Bagio / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )

Posyandu Lansia Desa Manjung

Posyandu Lansia Desa Manjung

Senam Lansia di Posyandu lansia desa Manjung

Di usia lanjut kerap kali mengeluhkan rasa pegal linu hampir di seluruh badannya. Dan sangat sering, tentu kondisi ini bisa mengganggu aktivitas para lansia. Padahal, lansia tetap harus aktif setiap hari, lho, supaya tidak berisiko terkena penyakit kronis. Hal tersebut disampaikan oleh Dani Puji Lestari Bidan Desa yang bertugas di desa Manjung wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonogiri 1.

Program kesehatan bagi lansia disampaikan pada saat pelaksanaan Posyandu Lansia Seger Waras dusun Manjung wetan desa Manjung. Posyandu lansia yang diikuti oleh 30 rang lansia tersebut secara rutin dilaksanakan pada tanggal 15. Selain cek kesehatan yang rutin dilakukan juga dilakukan senam lansia serta sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Bidan Dani PL memimpin senam lansia di Posyandu Lansia desa Manjung

dr. Arif Roberto Bagio yang bertugas di UPTD Puskesmas Wonogiri 1 juga menyampaikan bahwa hampir sama dengan osteoarthritis, masalah lansia yang sering dihadapi adalah rematik yang menimbulkan nyeri dan sensasi pegal pada sendi. Namun, kali ini disebabkan akibat adanya peradangan pada cairan sendi, sehingga merusak jaringan tulang rawan. Biasanya, masalah ini akan diiringi berbagai gejala seperti bengkak dan sendi kaku. Sendi yang kaku umumnya terjadi di pagi hari dan berlangsung sampai satu jam. Sendi yang kerap kali terkena rematik yaitu persendian tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Pengobatan yang dilakukan biasanya akan dilakukan untuk mengurangi gejala rematik. Jadi, jika Anda mengalami pegal linu yang sangat mengganggu, segera konsultasikan ke dokter. (mBinG)

Sehat, Bugar, Produktif di usia lanjut

Sehat, Bugar, Produktif di usia lanjut

outbond posyandu lansia guyub rukun desa Purwosari di area patung Bedhol Desa Wonogiri

Salah satu kunci agar lansia tetap sehar,bugar dan produktif adalah dengan melakukan olahraga rutin. “Ya, meski sudah di usia lanjut, kita tetap harus melatih otot dan sendi supaya tidak kaku. Dan lakukan selama 30 menit per hari dalam intensitas yang rendah, misalnya berjalan santai” kata Dwi Rahmanti pelaksana Promkes UPTD Puskesmas Wonogiri 1.

tetap sehat bugar dan produktif di usia lanjut

Hal itu disampaikan pada saat peringatan ulang tahun ke 9 Posyandu Lansia Guyub Rukun dusun Gondang Wetan Desa Purwosari. Ulang tahun yang dilaksanakan pada Minggu 14/7/2019 bertempat di area Patung Bedhol Desa Wonogiri tersebut, diisi dengan kegiatan outbond. Sebanyak 79 lansia dan kader kesehatan desa Purwosari melaksanakan rangkaian kegiatan dalam suasana sehat bugar dan produktif tambah Dwi Rahmanti.

Kader Kesehatan desa Purwosari saat menjadi trainer outbond lansia guyub rukun

Lebih lanjut disampaikan juga untuk tidak lupa mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi. Selain vitamin yang baik untuk tulang seperti vitamin B dan vitamin D, vitamin C juga penting bagi Anda yang sudah lanjut usia. Karena, vitamin C mampu merangsang tubuh untuk menghasilkan kolagen, salah satu zat pembentuk tulang rawan. Berdasarkan riset yang dilakukan, vitamin ini juga mampu memberikan perlindungan pada sendi, pungkasnya. (mBinG)

HTTS 2019: Jangan Biarkan Rokok Merenggut Napas Kita

HTTS 2019: Jangan Biarkan Rokok Merenggut Napas Kita

Saat ini Indonesia menghadapi ancaman serius akibat meningkatnya jumlah perokok, prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok (Riskesdas, 2013). Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat lebih besar pada kelompok anak-anak dan remaja, Riskesdas 2018 menunjukan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk usia 18 tahun dari 7,2% menjadi  9,1%. 
Kajian Badan Litbangkes Tahun 2015 menunjukkan Indonesia menyumbang lebih dari 230.000 kematian akibat konsumsi produk tembakau setiap tahunnya. Globocan 2018 menyatakan, dari total kematian akibat kanker di Indonesia, Kanker paru menempati urutan pertama penyebab kematian yaitu sebesar 12,6%. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan 87% kasus kanker paru berhubungan dengan merokok.
Dalam berbagai riset, diketahui bahwa faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) utama yang bisa dicegah bersama adalah perilaku buruk merokok. 
”Rokok merupakan faktor risiko penyakit yang memberikan kontribusi paling besar dibanding faktor risiko lainnya. Seorang perokok mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit jantung koroner dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit kanker paru dan PTM lainnya,” ungkap Menkes Nila F. Moeloek pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), di kantor Kemenkes (11/7).
HTTS diperingati setiap tanggal 31 Mei. Tahun ini tema globalnya adalah Rokok dan Kesehatan Paru dengan subtema Jangan biarkan Rokok Merenggut Nafas Kita. Tema global ini dipilih  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak konsumsi rokok terhadap kesehatan paru serta terjadinya beban penyakit yang berpengaruh terhadap index pembangunan manusia. 
Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Lembaga terkait berupaya melakukan upaya pengendalian iklan dengan pembatasan iklan rokok di Internet. Sebagaimana diketahui promosi rokok di media sosial yang semakin marak dan mempengaruhi anak-anak untuk menjadi perokok pemula. Iklan rokok di internet telah melanggar Undang-Undang No.36 Tahun 2009. 
Kondisi saat ini beban penyakit secara nasional terjadi transisi epidiomiologi tahun 1990 ke tahun 2017 dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Tren PTM meningkat sebesar >70%, secara nasional PTM memiliki beban DALYs paling besar dibandingkan penyakit menular dan cedera. Badan Litbangkes menunjukkan peringkat teratas beban penyakit/ DALYs di 34 Provinsi di Indonesia tahun 2017 sebagian besar disebabkan oleh PTM yaitu stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruksi kronik dan diabetes melitus. Hal ini sejalan dengan meningkatnya beban penyakit karena faktor risiko hipertensi, gula darah puasa, pola makan berisiko dan merokok. Lebih lanjut kita akan mendengarkan penjelasannya dari Kepala Badan Litbang.
Penyakit Tidak Menular semakin sering ditemukan di masyarakat, bahkan saat ini usia penderita PTM bergeser pada usia muda dan produktif. Akibatnya PTM merupakan salah satu tantangan besar dalam Pembangunan Kesehatan sekarang dan di masa mendatang. Sekitar 80% PTM diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, dan sisanya disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan. 
”Contoh gaya hidup tidak sehat adalah pola makan tidak sehat, seperti kurang sayur dan buah, konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebih serta diperberat dengan aktifitas fisik yang kurang dan kebiasaan buruk mengkonsumsi rokok dan alkohol,” kata Menkes. 
Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) tahun 2017, sebanyak 10.801.787 juta orang atau 5,7% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit katastropik dan menghabiskan biaya kesehatan sebesar 14,6 triliun rupiah atau 21,8% dari seluruh biaya pelayanan kesehatan dengan komposisi peringkat penyakit jantung sebesar 50,9% atau 7,4 triliun, penyakit ginjal kronik sebesar 17,7% atau 2,6 triliun rupiah.
WHO tahun 2017 menunjukkan bahwa di dunia setiap tahun terjadi kematian dini akibat PTM pada kelompok usia di 30-69 tahun sebanyak 15 juta. Sebanyak 7,2 juta  kematian tersebut diakibatkan konsumsi produk tembakau dan 70% kematian tersebut terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok, terlihat lebih besar pada usia muda dibandingkan pada usia dewasa. Hasil pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga ditemukan anggota keluarga yang merokok di rumah sebesar 55,6%, hal ini menjadi dasar upaya pengendalian konsumsi produk tembakau di Indonesia dilakukan melalui kebijakan kawasan tanpa rokok untuk melindungi masyarakat dari paparan asap rokok.


Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat emailkontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

4 Langkah Tetap Sehat Saat Melaksanakan Ibadah Haji

4 Langkah Tetap Sehat Saat Melaksanakan Ibadah Haji

Cuaca panas yang mencapai 40 derajat Celcius membuat para jemaah haji berisiko mengalami dehidrasi. Belum lagi risiko kelelahan akibat perjalanan panjang yang bisa memicu kambuhnya penyakit bawaan. Selain faktor cuaca, keadaan lain yang dapat memperburuk kesehatan para jemaah adalah kelelahan akibat perjalanan yang lama dan melelahkanAgar ibadah haji tetap khusyuk, khidmat dan bebas dari masalah kesehatan, ada 4 langkah yang harus dilakukan oleh jemaah di Tanah Suci. Apa saja? Berikut penjabarannya:

1. Cukupi kebutuhan air minum

Cuaca panas meningkatkan risiko jemaah haji mengalami dehidrasi dan heat stroke. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa. Untuk itu, dr Ari menyarankan agar konsumsi cairan diperbanyak untuk memastikan kebutuhan tercukupi. “Oleh karena itu yang utama adalah tetap mempertahankan minum 3-4 liter. Makin sering terpapar udara panas jumlah cairan yang diminum juga harus ditingkatkan,” tandasnya. Perhatikan juga warna air urine. Air urine yang berwarna keruh dan cokelat kekuningan menandakan tubuh sedang dehidrasi. Hindari konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan soda karena dapat memperberat dehidrasi.

Cuaca panas meningkatkan risiko jemaah haji mengalami dehidrasi dan heat stroke. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa. Untuk itu, dr Ari menyarankan agar konsumsi cairan diperbanyak untuk memastikan kebutuhan tercukupi. “Oleh karena itu yang utama adalah tetap mempertahankan minum 3-4 liter. Makin sering terpapar udara panas jumlah cairan yang diminum juga harus ditingkatkan,” tandasnya. Perhatikan juga warna air urine. Air urine yang berwarna keruh dan cokelat kekuningan menandakan tubuh sedang dehidrasi. Hindari konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan soda karena dapat memperberat dehidrasi.

2. Jangan abaikan istirahat

Aktivitas ibadah yang padat, jarak dari penginapan menuju masjid yang jauh, serta perjalanan panjang membuat tubuh rentan mengalami kelelahan. dr Ari mengingatkan bahwa istirahat sangat penting saat melakukan ibadah haji dan tidak boleh diselepekan. Rasa bersyukur dan ingin segera melihat Masjid Nabawi serta ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW kadang kala mengalahkan rasa lelah yang ada selama perjalanan dan sampai di penginapan. Oleh karena itu hal yang perlu dicermati oleh para jemaah dan para pimpinan kelompok adalah agar bagi para jemaah tersedia waktu istirahat yang cukup setelah sampai di penginapan.

3. Perhatikan jadwal makan

Salah satu yang menjadi perhatian dr Ari adalah sering terlupanya jadwal makan oleh para jemaah. Hal ini membuat jemaah haji asal Indonesia akhirnya jajan di pinggir jalan yang kebersihan dan kualitas makanannya belum tentu terjaga. Menurut dr Ari, pemberian makanan yang resmi dari katering penyelenggara ibadah haji disertai keterangan kapan makanan tersebut dapat dikonsumsi dan kapan tidak dapat dikonsumsi lagi. Oleh karena itu, memerhatikan jadwal makan sangat penting untuk menghindari risiko infeksi kuman dari makanan pinggir jalan yang tidak bersih. Aktivitas ibadah termasuk pergi dan pulang dari penginapan dan ke mesjid akan menghabiskan energi kita. Oleh karena itu harus diimbangi makan yang cukup. Apabila asupan makan kita tidak baik tentunya secara umum hal ini juga akan mempengaruhi daya tahan tubuh kita

4. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Terakhir dan tak kalah penting, dr Ari mengingatkan agar para jemaah selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin oleh petugas kesehatan yang berjaga. Jika ada masalah, segera laporkan ke petugas untuk mendapatkan penanganan. Hal ini penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut. Perlu diingat karena kontak satu jemaah dengan jemaah lain cukup dekat maka jika ada salah satu jemaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada yang lain. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi obat-obatan rutin bagi pasien penyakit kronis untuk menghindari kekambuhan di Tanah Suci. ( dr.Arif Roberto Bagio – UPTD Puskesmas Wonogiri 1 ) en0 \lsdunhid

“Jangan Biarkan Rokok Merenggut Nafas Anda”

“Jangan Biarkan Rokok Merenggut Nafas Anda”

Dihimbau untuk tidak merokok di sembarang tempat, di Kabupaten menerbitkan Perda No 21 Tahun 2010 tentang Kawasan Tanpa Rokok / KTR. Tema tentang KTR adalah salah satu pesan layanan masyarakat yang selalu di sampaikan kepada para pasien/pengunjung di UPTD Puskesmas Wonogiri 1. Pesan tersebut secara berkala diperdengarkan melalui pengeras suara di ruang tunggu puskesmas, secara bergantian dengan pesan-pesan kesehatan yang lain. KTR perlu diinformasikan sebagai upaya dalam mengurangi dampak dari perokok maupun perokok pasif, hal ini sejalan dengan peringatan hari tanpa tembakau sedunia yang jatuh pada tanggal 11/7/2019. Puncak Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019, bertemakan “Jangan Biarkan Rokok Merenggut Nafas Anda”

Dampak buruk jika anda menjadi perokok aktif ataupun perokok pasif…maka hindarilah diri kita dari bahaya asap rokok.

Manfaat Berhenti Merokok. Marilah jaga kesehatan tubuh kita dari paparan Asap Rokok

Akibat asap rokok baik yang dihisap oleh si perokok dan orang lain yang menghirup asap rokok berdampak pada timbulnya berbagai gangguan kesehatan Layanan Konsultasi Berhenti Merokok QUITLINE hubungi di 0-800-177-6565 (free call service)

3 Manfaat ASI Eksklusif untuk Perkembangan Psikologis Sang Buah Hati

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama pada bayi karena mengandung berbagai zat yang dibutuhkan bayi. Saking pentingnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan mencanangkan gerakan ASI eksklusif untuk bayi yang berusia nol hingga enam bulan. Tak hanya baik bagi untuk pertumbuhan si kecil, ASI nyatanya baik bagi perkembangan psikologis dan mentalnya, lho. Lalu, apa saja manfaat ASI eksklusif untuk perkembangan mental bayi?

1. Merangsang perkembangan emosional anak

Anak yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya ketika memasuki usia sekolah. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan di Amerika. Dalam penelitian ini para ahli menyebutkan bahwa teori neurohormonal bisa menjadi alasannya.

Teori tersebut mengungkapkan bahwa kontak antara ibu dan bayi ketika pemberian ASI eksklusif merangsang perkembangan kognitif serta emosionalnya. Dari kontak fisik selama masa menyusui, ikatan batin antara ibu dan sang buah hati juga akan semakin erat.

Selain itu, selama menyusui bayi, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon oksitosin yang salah satunya berfungsi untuk mengurangi tingkat stres pada ibu sehingga ibu akan menjadi lebih stabil dalam menyokong tumbuh kembang anak.

2. Merangsang tumbuh kembang sistem saraf

Beberapa bulan pertama kehidupan sering dikenal dengan sebutan “periode emas” tumbuh kembang sang buah hati, mulai dari fisik, kognitif, hingga psikologis.

ASI adalah makanan terbaik yang dapat menunjang semua hal itu karena mengandung berbagai nutrisi yang memang diperlukan bayi., seperti protein, lemak, vitamin dan mineral.

Semua nutrisi tersebut akan menstimulasi perkembangan sistem saraf bayi dengan baik, bahkan hal ini tak hanya terjadi pada bayi yang lahir cukup bulan. Perkembangan saraf yang optimal juga bisa didapatkan bayi yang lahir prematur dengan cara pemberian ASI eksklusif.

3. Daya tahan tubuh lebih kuat

Meski terlihat tidak terlalu berdampak langsung pada perkembangan mental si kecil, ASI membuat anak lebih kuat dan tidak gampang sakit. Hal ini tentu saja membuat sang buah hati lebih banyak beraktivitas dan bermain bersama teman-temannya.

Bermain bersama teman sebaya, membuat perkembangan daya pikir, emosional, serta kemampuan sosialisasi si kecil semakin terasah. Jadi, memang pemberian ASI eksklusif sangat baik untuk tumbuh kembangnya secara keseluruhan.

Nah, sudah jelas sekali bukan tentang segudang manfaat ASI bagi perkembangan psikologis si kecil? Oleh karena itu, budayakan untuk selalu menerapkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan yang dapat diteruskan hingga bayi berusia dua tahun. Selain baik bagi pertumbuhan fisik, ASI juga sangat bermanfaat untuk perkembangan mental si kecil.

Ingat, jika Anda ingin ASI eksklusif, maka Anda tidak boleh memberikan makanan dan minuman apapun pada bayi sebelum ia berusia 6 bulan, entah itu air putih ataupun madu. Banyak ibu yang masih salah kaprah tentang prinsip ASI eksklusif. Jika Anda ragu, konsultasikan pada dokter anak sebelum memberikannya makanan atau minuman lain pada si bayi. (dr. Winny Melinarisa Putri / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 ) emi

Petugas Kesehatan Haji Pandu Peregangan di Pesawat

Petugas Kesehatan Haji Pandu Peregangan di Pesawat

Setelah hampir 7 jam berada di udara, sebanyak 367 petugas haji Indonesia yang tengah berada di pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Jeddah melakukan senam peregangan bersama pada Kamis (4/7) malam. Senam peregangan tersebut menjadi tidak biasa karena dilakukan di ketinggian 10.363 meter di atas permukaan laut.

Perjalanan panjang yang harus ditempuh para petugas haji menuju Kota Jeddah yang memakan waktu lebih dari 9 jam ini tentu terasa melelahkan. Oleh sebab itu, senam peregangan ini bertujuan untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan menghilangkan kepenatan tubuh yang harus berada pada posisi duduk selama sekian jam.

”Tujuannya untuk melancarkan kembali aliran darah setelah berjam-jam di pesawat. Ini untuk penyegaran buat para petugas juga menjaga kesehatan,” ujar Nia Soniawaty salah seorang anggota Tim Promotif Preventif (TPP) Kementerian Kesehatan 2019.

Senam peregangan di pesawat dipandu oleh beberapa orang anggota TPP setelah sebelumnya berkoordinasi dan mendapat persetujuan dari kru pesawat. Senam dilakukan bertahap dari kabin terdepan hingga paling belakang. Hal ini karena mempertimbangkan situasi di udara yang sewaktu waktu dapat terjadi guncangan.

Para pengguna kendaraan dianjurkan untuk melakukan senam peregangan setelah berkendara selama 4 jam. Senamnya sangat mudah dilakukan oleh siapapun karena dapat dilakukan sambil tetap duduk. Gerakannya sederhana yakni gerakan senam untuk kepala, pundak, kedua tangan, pinggang dan kedua kaki. Saat pelaksanaan peregangan, beberapa anggota TPP mencontohkan gerakannya terlebih dulu lalu kemudian diikuti oleh seluruh petugas haji.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, mengatakan bahwa senam peregangan di udara ini merupakan salah satu contoh penerapan Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (GERMAS) yaitu melakukan aktivitas fisik. Tidak hanya bagi petugas, senam peregangan juga dianjurkan dilakukan oleh jemaah haji Indonesia.

”Senam peregangan merupakan bagian dari Germas. Saya sarankan jemaah haji Indonesia juga melakukan peregangan seperti yang dilakukan para petugas haji,” ujar Eka.

Destro, salah satu dokter dari Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes yang akan bertugas untuk daerah kerja Madinah mengungkapkan bahwa senam peregangan yang baru saja diikutinya ini diperlukan bagi petugas seperti dirinya dan jemaah haji, untuk menjaga kondisi tubuh tetap segar.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat emailkontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.(AM).

Reakreditasi di Puskesmas

Reakreditasi di Puskesmas

Apel Senin pagi, 8 Juli 2019

Dalam amanat Apel pagi Senin,8/7/2019 Kepala UPTD Puskemas Wonogiri 1, dr. Pitut Kristiyanta Nugraha, MM  meminta kepada seluruh karyawan untuk mulai berbenah dan bersiap melakukan re-akreditasi guna meningkatkan status menuju paripurna. Tim yang dibentuk diharapkan mulai melakukan rapat persiapan secara berkala sesuai dengan rencana.


Apel yang dihadiri oleh seluruh karyawan UPTD Puskesmas Wonogiri 1 tersebut diamanatkan untuk melaksanakan poin-poin rekomendasi Reakreditasi 2019

Apel yang dihadiri oleh seluruh karyawan UPTD Puskesmas Wonogiri 1 tersebut diamanatkan untuk melaksanakan poin-poin rekomendasi yang harus dipenuhi baik UKP, UKM dan Admin serta tim yang lainnya. Serta masing-masing Pokja yang telah dibentuk sebelumnya untuk melakukan tahapan persiapan yang  telah dilakukan, dan diharapkan tiap tim memaparkan rencana strategis yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan re-akreditasi pada rapat-rapat akreditasi.


Reakreditasi Puskesmas merupakan salah satu mekanisme upaya pemerintah di bidang kesehatan untuk menjamin keberlangsungan mutu layanan kesehatan di Puskesmas

Selanjutnya dr. Pitut mengatakan bahwa “Reakreditasi Puskesmas merupakan salah satu mekanisme upaya pemerintah di bidang kesehatan untuk menjamin keberlangsungan mutu layanan kesehatan di Puskesmas Wonogiri 1. Di jaman JKN saat ini, adalah kewajiban bagi pemberi Pelayanan Medik Dasar yang salah satunya adalah Puskesmas harus memiliki sertifikat Akreditasi Pelayanan Medik Dasar” pungkas dr.Pitut. (mBinG)

Bedakan Mana Ciri Puting Payudara yang Normal dan Abnormal

Puting adalah bagian dari payudara manusia. Puting juga punya nama lain, yaitu papilla. Baik wanita maupun pria dari yang masih muda sampai yang sudah tua pasti punya sepasang puting pada dadanya, atau mungkin lebih dari dua. Meski terlihat sepele, penampilan struktur kulit kecil yang menonjol di ujung bagian payudara ini bisa saja mencerminkan kondisi kesehatan Anda, lho! Mari ketahui ciri-ciri papilla yang normal dan masalah kesehatan apa yang biasa terjadi.

Tipe puting yang normal

Puting  atau papila berada di tengah-tengah areola. Aerola adalah area gelap di tengah payudara. Papilla ini sebagian besar terdiri dari serat otot polos. Di mana otot polos ini berfungsi untuk membantu papilla agar terbentuk saat distimulasi.

Selama masa pubertas anak perempuan, pigmen yang berada di papilla dan areola akan meningkat (sehingga warnanya jadi lebih gelap) dan membuat bagian papilla atau putingnya semakin menonjol.

Untuk wanita, puting berfungsi untuk laktasi atau menyalurkan air susu ibu kepada bayi. Sedangkan untuk pria, tidak ada fungsi tertentu. Beberapa pendapat ada yang menyatakan bahwa puting pria berfungsi sebagai zona erotik yang bisa menghasilkan rangsangan. Saat papilla pria mengeras, tandanya mereka sedang terangsang atau orgasme.

1. Menonjol ke luar

Bentuk papilla jenis ini umumnya menonjol keluar beberapa milimeter di atas permukaan areola. Ketika cuaca dingin atau terstimulasi, puting susu menjadi lebih keras dan lebih jelas.

2. Masuk ke dalam

Beberapa wanita atau pria ada yang memiliki puting masuk ke dalam. Hal ini normal dan tergolong banyak yang mengalami. Untuk ibu menyusui, kondisi puting seperti ini sedikit menyulitkan untuk memberikan bayi ASI.  Ada salah satu teknik mengeluarkan papilla yang masuk ke dalam, yaitu teknik Hoffman.

Caranya, letakkan kedua ibu jari di kedua sisi aerola, bisa kanan-kiri atau sisi atas-bawah. Pelan-pelan, coba regangkan kedua jempol untuk menjauh dan menarik satu sama lain.  Lakukan dua kali sehari sehabis mandi. Teknik ini masih dipercaya mampu memecah tempat papilla agar bisa menonjol lepas ke luar.

3. Puting rata

Selain tenggelam di antara areola, ada juga puting atau papilla yang datar. Di mana ini terjadi ketika permukaan papila rata dengan kulit areola. Tenang, kondisi ini tidak berbahaya alias normal. Papilla rata bisa terjadi di salah satu payudara atau di keduanya.

Menurut dr. Maggie DiNome, kepala rumah sakit Saint John’s Health Center di California, wanita yang punya papilla datar bisa menyusui bayinya dengan normal. Akan tetapi, akan menimbulkan beberapa masalah saat menyusui.

Ada beberapa cara untuk mengatasi puting atau papilla yang tidak keluar menonjol ini.  Dr. DiNome juga mengatakan bahwa ada kemungkinan papilla yang rata bisa dilakukan pembedahan agar bisa keluar untuk menyusui.

Selain itu, silakan Anda coba merangsang papilla agar menonjol. Cara ini dilakukan agar bayi bisa menemukan tempat untuk mengisap ASI. beberapa orang ada yang percaya, bahwa dengan menyusui bayi, papilla datar nantinya juga akan keluar dengan sendirinya sesuai kebutuhan bayi dan ibu menyusui.

4. Ciri-ciri papilla normal lainnya

  • Berambut

Menurut dr. Kecia Gaither M D, dokter kandungan di New York, papilla berambut tipis itu normal. Hal ini biasa terjadi akibat pengaruh genetik, selama pubertas, karena kehamilan, selama menstruasi, atau masa menopause. Pil KB juga dapat merangsang pertumbuhan rambut di puting.

  • Cokelat muda atau gelap, besar atau kecil: sama saja, semua normal

Ukuran puting setiap manusia bervariasi. Ada yang kecil atau besar. Variasi warnanya pun bisa merah muda sampai cokelat gelap kehitaman. Semua kombinasi ini adalah normal dan kebanyakan tergantung genetik.

Menurut dr. Debra Patt MD, dokter onkologi di Amerika, ukuran papilla di payudara Anda hanyalah sebuah gambaran fisik manusia yang berbeda-beda.

Ciri puting susu yang tidak normal

1. Berambut tebal tiba-tiba

Apabila tiba-tiba puting atau payudara Anda tumbuh banyak bulu-bulu halus, Anda harus waspada. Menurut dr. Gaither, ini bisa menjadi kondisi gejala dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sindrom Cushing. Apabila Anda mengalami hal ini, baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Berdarah atau bernanah

Papilla yang berdarah bisa disebabkan karena luka gesek, karena gatal digaruk, atau bahkan karena iritasi. Apabila didiamkan begitu saja, puting bisa berkembang menjadi infeksi. Selain menyebabkan papilla sakit, infeksi juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur kulit candidiasis yang disebabkan oleh Candida albicans.

Papilla bernanah bisa menandakan adanya sesuatu yang serius, salah satunya adalah kanker payudara. Biasanya kanker ini memengaruhi saluran di dalam payudara lalu menyebar ke permukaan papilla, dan selanjutnya menyebar ke areola hingga menimbulkan lingkaran gelap di sekitar payudara serta terasa nyeri.

Masalah puting susu yang umum

1. Ektasia

Ektasia adalah kondisi pelebaran kelenjar susu yang letaknya ada di bawah puting. Umunya, kondisi ini terjadi di usia mendekati menopause, sekitar usia 40-an atau awal 50-an.

Ekatasia adalah kondisi yang bukan kanker kanker. Pada beberapa kasus, jaringan di bawah kelenjar susu bisa berubah dan menyumbat saluran susu.

Cairan yang menumpuk dapat mengendap dan bocor ke jaringan payudara sekitar. Inilah yang dapat menyebabkan infeksi, peradangan kronis, atau infeksi yang berisi nanah yang disebut abses.

2. Papilloma intraductal

Papilloma intraductal adalah benjolan kecil seperti kutil tumbuh di dekat puting, benjolan ini bukan bersifat kanker. Namun biasanya akan mengeluarkan darah atau cairan lengket.

3. Lecet saat menyusui

Puting lecet atau cracked nipple merupakan masalah yang sering dialami ibu baru saat menyusui. Ini bisa disebabkan karena cara menyusui yang salah dan ibu tidak merawat papillanya. Untuk mengatasi ini, umumnya tidak diperlukan perawatan khusus, karena papilla akan sembuh dengan sendirinya. Ibu juga bisa menggunakan krim pelembap khusus payudara ibu menyusui yang bisa meredakan perih di papilla. (dr. Rizky Sarah Tifani / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )