LATAR BELAKANG : Tuberkulosis (TB) masih menjadi permasalahan utama kesehatan masyarakat. Selain mempengaruhi produktifitas kerja, juga merupakan penyebab utama kematian. Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Tuberculosis (Mycobacterium Tuberculosis). Penanggulangan TB di Indonesia mengacu pada strategi Directly Observed Treatment Short-course (DOTS)dengan standar pelayanan berdasarkan International Standard for TB Care(ISTC). Salah satu upaya penanggulangannya adalah melalui suatu program yang biasa dikenal dengan Program Penanggulangan TB atau P2TB. Program P2TB adalah program nasional sehingga dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk menilai kemajuan atau keberhasilan P2TB maka digunakan beberapa indikator. Indikator tersebut diantaranya adalah Case Notification Rate (CNR), Angka Penjaringan Suspek dan Proporsi TB BTA positif diantara Suspek TB. Upaya penjaringan suspek TB sudah banyak dilakukan, namun demikian hasilnya masih belum mencapai target yang ditetapkan. Pada triwulan I tahun 2019, dari 84 suspek yang ditargetkan pada triwulan I, baru tercapai 30 atau 9,01 %. Keterbatasan tenaga kesehatan di Puskesmas Baturetno I, sebagai salah satu penyebab belum tercapainya target tersebut. Oleh karenanya perlu dilakukan terobosan untuk meningkatkan cakupan penjaringan suspek TB di wilayah kerja Puskesmas Baturetno I, salah sat
PENGERTIAN : Program Inovasi “NYEDAK RONDHO” singkatan dari NYEtor DAhaK, loRO TBC eNDHO atau dalam bahasa indonesia artinya dengan mengirimkan dahak, sakit TBC dapat dicegah, atau diobati lebih dini, sehingga angka kesembuhannya akan baik.
TUJUAN : Meningkatkan cakupan penjaringan suspek TB di wilayah kerja Puskesmas Baturetno I
SASARAN 1. Kader Kesehatan 2. Penduduk dengan gejala TB
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN : Sosialisasi Program NYEDAK RONDO : – Sosialisasi internal – Sosialisasi Lintas Sektor – Sosialisasi Kepada Masyarakat Pelatihan Kader : – Rekrutmen – OJT/pelatihan Kader
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Kader Kesehatan melakukan pengamatan diwilayahnya 2. Jika ditemukan penduduk dengan keluhan Batuk > 2 minggu, keringat dimalam hari tanpa aktifitas, kader akan melakukan kunjungan rumah, memberikan edukasi dan pot dahak. 3. Kader mengirimkan pot dahak ke puskesmas 4. Puskesmas (Laboratorium) melakukan pemeriksaan dahak 5. Hasil pemeriksaan dahak akan disampaikan ke pasien, dan ditindaklanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.
PEMBIAYAAN : Program inovasi “NYEDAK RONDO” dibiayai dari alokasi Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan (DAK Non Fisik) UPTD Puskesmas Baturetno I TA. 2019
MONITORING DAN EVALUASI : – Monitoring program dilakukan setiap bulan – Evaluasi program dilakukan setelah 3 bulan pelaksanaan
PENCATATAN DAN PELAPORAN : Seluruh rangkaian kegiatan dicatat dan dilaporkan sesuai dengan format pelaporan program P2 TB di Puskesmas Baturetno I
Berita terkait : - Sosialisasi Program "NYEDAK RONDHO" - Pelatihan kader Stop TBC - Evaluasi Program "NYEDAK RONDHO"