STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program STBM memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Sedangkan indikator output STBM adalah sebagai berikut :
- Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).
- Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.
- Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.
- Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
- Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
PILAR 1
Kabupaten Wonogiri berhasil menjadi Kabupaten yang bebas dari Buang Air Besar Sembarangan dan sudah di deklarasikan pada kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2017. Capaian Akses Bebas BABS yaitu 100%, bahwa kab Wonogiri sudah bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, Jamban Sehat Permanen (JSP) yaitu 69,2%, Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP) yaitu 21,3%, Akses Jamban Sharing/Nunut yaitu 9,4%.


PILAR 2
Perilaku CTPS yang diterapkan di kehidupan sehari-hari dapat melindungi diri dari berbagai kuman dan penyakit. Karena ketika kita mencuci tangan dan menggunakan sabun maka sabun dapat membantu menghilangkan dan membunuh kuman penyakit dan melepaskan kotoran dari kulit.
Upaya yang dilakukan yaitu dengan berkampanye CTPS di masyarakat, khususnya untuk anak sekolah. Karena membiasakan CTPS harus dimulai sejak kecil. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Wonogiri sudah menerapkan CTPS dalam kehidupan sehari-hari. Pada tanggal 15 Oktober 2018 beberapa kecamatan di Wonogiri mengadakan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun 15 Oktober 2018.


PILAR 3
Mengelola air minum dan makanan dengan baik yaitu dengan mengolah air yang akan diminum terlebeih dahulu dengan cara direbus, disaring, maupun menggunakan air minum kemasan. Serta Selalu menjaga kebersihan wadah dan penyimpanan air minum. Mengelola makanan dengan baik dengan cara menyimpan bahan makanan di tempat yang bersih serta menggunakan bahan makanan yang masih segar untuk dimasak. Selalu mencucui tangan terlebih dahulu saat akan mengolah makanan. Menyajikan makananan yang telah dimasak di tempat yang bersih dan tertutup terhindar dari lalat dan kuman penyebab penyakit.


PILAR 4
Mengelola Sampah padat rumah tangga dengan baik dan aman, dengan cara dipilah terlebih dahulu yaitu memisahkan sampah organic dan an-organic. Sampah an-organik dapat didaur ulang menjadi barang yang masih dapat digunakan, seperti yang dihasilkan oleh bank sampah yang dikelola oleh masyarakat yaitu bungkus shampoo dapat dijadikan untuk taplak meja atau tas belanja. Untuk pengelolaan sampah organic bisa ditimbun untuk dijadikan sebagai pupuk, seperti sampah sampah daun dan sisa makanan. Masyarakat wonogiri masih banyak yang membuang samah dengan cara dibakar terutama di daerah pedesaan.


PILAR 5
Pilar ke 5 STBM adalah pengelolaan limbah cair rumah tangga. Pengelolaan limbah cair rumah tangga yaitu tidak adanya limbah cair dari kamar mandi maupun sumber lainnya yang menggenang dan menyebabkan comberan di lingkungan sekitar rumah. Limbah cair dapat dikelola dengan membuat saluran/selokan, membuat Saluran Penampungan Air Limbah (SPAL), atau bisa juga untuk siram tanaman dan air minum ternak.




