Pinter Zi Bunting Puskesmas Wonogiri 2

Inovasi Pinter Zi Bunting atau Pendampingan Terpadu Gizi Buruk dan Stunting merupakan sebuah inovasi yang dibuat oleh UPTD Pukesmas Wonogiri II dengan latar belakang kasus gizi buruk terhadap anak yang disebabkan oleh asupan makanan anak yang kurang, kemiskinan, dan rendahnya gizi dari makanan yang dimakan oleh anak sehingga memengaruhi tumbuh kembang anak. Gizi buruk yang dialami oleh anak dan balita dapat pula terjadi karena pola asuh yang salah dari orangtua yang terlalu sibuk bekerja hingga melupakan asupan gizi dari anaknya. Gizi buruk sangat berhubungan dengan penyakit infeksi sehingga diperlukan penanggulangan dalam menghadapi keadaan gizi buruk yang diderita oleh balita dan anak-anak. Gizi buruk sendiri merupakan kondisi terparah dari proses kekurangan gizi yang dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badan dengan rujukan yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor. Dalam upaya menanggulangi gizi buruk, inovasi Pinter Zi Bunting melakukan beberapa cara yaitu : Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Pemberian makanan tambahan atau PMT ini merupakan kegiatan memberikan makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Tujuanya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh balita. PMT pemulihan hanya diberikan ketika balita telah mengalami gizi buruk dan bukan sebagai makanan pengganti dari makanan utama.selain itu, terdapat pula PMT penyuluhan yang merupakan pemberian makanan yang disediakan oleh kader posyandy sebagai sarana penyuruhan kepada orang tua balita. Gerakan orang tua asuh. Gerakan ini merupakan gerakan kepedulian sosial untuk menjamin ketersediaan asupan gizi bagi keluarga kurang mampu melalui pola pengasuhan. Orang tua asuh adalah mereka yang dengan sukarela menyediakan bantuan makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi dan balita yang mengalami kekurangan gizi sehingga asupan gizi bayi dan balita kembali terpenuhi. Pijat fisioterapi bagi bayi. Merupakan sentuhan pada jaringan lunak yang berfungsi merelaksasikan bayi dan balita agar merangsang peredaran darah dan menambah energi gelombang oksigen menjadi lebih baik, sehingga dapat merangsang hormone tyroid dan memacu kerja system limfoid agar meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi bayi dan balita. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta dapat mencapai tujuan seperti menanggulangi balita gizi buruk dalam mencegah stunting, meningkatkan cakupan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk di puskesmas, menyediakan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi dari keluarga miskin, meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kasus gizi buruk dengan menjadi orang tua asuh, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga balita gizi buruk.

Skip to content