Pertolongan Pertama untuk Korban Gigitan Ular

World Health Organization (WHO) mencatat terjadi lebih dari 100.000 kematian per tahun di seluruh dunia akibat digigit ular. Maka dari itu, penting untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan jika Anda atau orang yang sedang bersama Anda digigit ular.

Berikut beberapa hal yang perlu dicermati:

  • Tetap tenang dan segera pergi atau bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan.
  • Ingatlah bentuk, warna dan ukuran ular yang menggigit.
  • Jika Anda adalah orang yang sedang bersama dengan orang yang digigit ular, jangan tinggalkan korban sendirian.
  • Jangan sekali-sekali mengisap bisa ular dari anggota tubuh korban. Selain itu, jangan mengoleskan apa pun pada area yang digigit ular, termasuk bahan kimia, es, maupun benda hangat.
  • Untuk mencegah penyebaran bisa ke area lain tubuh, usahakan agar area yang digigit ular tidak bergerak.
  • Longgarkan pakaian jika memungkinkan.
  • Bebaskan area bekas gigitan dari benda-benda seperti perhiasan atau sepatu.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol atau  berkafein. Keduanya berisiko meningkatkan penyerapan racun ular oleh tubuh.

Pasien yang digigit ular biasanya perlu diobservasi di rumah sakit, setidaknya 24 jam. Hal ini perlu dilakukan karena antiracun ini dapat menyebabkan reaksi alergi parah (anafilaksis) pada beberapa orang. Oleh sebab itu, obat ini hanya dapat diberikan oleh tenaga medis profesional. Di rumah sakit, korban akan diberikan infus jika tekanan darah turun secara signifikan. Selain itu, pemberian  transfusi darah mungkin akan diberikan pada pasien yang kehilangan banyak darah.

Rasa nyeri yang dialami saat masa pemulihan umumnya dapat diredakan dengan mengonsumsi obat pereda sakit. Pada umumnya, orang dewasa yang digigit ular membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan anak-anak yang biasanya cukup membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu dengan pemberian obat antiracun atau serum antibisa ular. Namun, waktu pemulihan dapat bervariasi tergantung pada jenis ular yang menggigit.

Cara Mencegah Gigitan Ular

Mengingat risiko yang sangat berbahaya, sangat penting untuk mengetahui cara mencegah agar Anda atau rekan Anda tidak digigit ular. Lakukan cara-cara di bawah ini:

  • Jika melihat ular, jangan  pernah mencoba untuk mengganggunya, seperti mendekati lalu menyentuhnya, mengangkat atau melempari dengan batu.
  • Sebaiknya jangan bergerak jika Anda tidak sengaja berada atau melihat ular melintas, agar ular tidak merasa terancam.
  • Kenakan celana panjang dan sepatu bot saat bepergian ke tempat yang diduga menjadi habitat ular, misalnya ke hutan, kebun, atau sawah.
  • Perhatikan petunjuk di sekitar area tempat Anda berada, terutama yang berkaitan dengan peringatan terhadap ular.
  • Jangan pernah memasukkan tangan ke dalam lubang atau celah batu. Gunakan dahan atau tongkat untuk meraih sesuatu.
  • Ketika berpetualang dan hendak mendirikan tenda, sebaiknya pilih tempat yang jauh dari rawa, area tanah basah dan tempat-tempat yang dicurigai sarang ular.

Risiko digigit ular memang lebih besar saat berada di alam bebas, namun dapat juga terjadi di area pemukiman, bahkan di dalam  rumah. Jangan panik jika melihat orang lain atau Anda sendiri digigit ular. Segera lakukan pertolongan pertama seperti yang sudah dijelaskan di atas, kemudian secepatnya bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya. (dr. Rizky Sarah Tifani / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )

Inspeksi Kesling sambungan rumah PDAM

Inspeksi Kesling sambungan rumah PDAM

Pengambilan sampel air PDAM di wialayah kerja Puskesmas Wonogiri 1

Pemenuhan kebutuhan air minum di masyarakat saat ini sangat bervariasi, ada masyarakat yang memenuhi kebutuhan air minumnya dari air angkasa (hujan), air permukaan (sungai) maupun dari air tanah(Sumur). Ada juga yang memanfaatkan air perpipaan yang di diproduksi oleh Perusahaan Daerah Air Minum / PDAM, yang perlu diolah lagi dengan cara memasak sebelum dikonsumsi.

Atas dasar kerjasama antara DKK Wonogiri dan PDAM Wonogiri dalam pengawasan kualitas air, maka UPTD Puskesmas Wonogiri 1 sebagai tangan panjang DKK Wonogiri melakukan Inspeksi Sanitasi terhadap sambungan rumah PDAM di wilayah kerja.

Sesuai kewenangannya puskesmas melakukan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung terhadap fisik sarana / Inspeksi Kesling dan kualitas air dengan pengambilan sampel, kata dr. Pitut Kristiyanta Nugraha, MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1.

Pada tahun 2019 sampai bulan Juni sudah dilakukan inspeksi kesling pada sambungan rumah PDAM sebanyak 3 kali. Yang terbagi atas bulan Januari : 9 sampel untuk pemeriksaan bakteri dan 1 untuk Kimia, kemudian pada bulan Mei : 9 sampel untuk pemeriksaan bakteri dan 1 untuk Kimia serta bulan Juni sejumlah 9 sampel untuk pemeriksaan bakteri dan 1 untuk Kimia. Dari hasil pemeriksaan tersebut akan ada rekomendasi bagi PDAM Wonogiri dalam memenuhi persyaratan kualitas air minum, pungkasnya. (mBinG)

Kemenkes Meminta Kemkominfo Blokir Iklan Rokok di Internet

Prof.Dr.dr. Nila F Moeloek Menkes RI

Kementerian Kesehatan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk memblokir iklan rokok di media internet. Permintaan pemblokiran tersebut disampaikan melalui surat dari Menteri Kesehatan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika tertanggal 10 Juni 2019.
Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menegaskan permintaan pemblokiran ini merupakan upaya untuk menurunkan prevalensi merokok pada masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Data mengenai tingkat prevalensi perokok anak dan remaja menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Riset Kesehatan Dasar 2018 menyatakan bahwa terjadi peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja usia 10 18 tahun dari 7,2% di tahun 2013 menjadi 9,1% di tahun 2018.
Peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja ini antara lain terjadi karena tingginya paparan iklan rokok di berbagai media, termasuk media internet (teknologi informasi). Penggunaan media internet yang demikian tinggi dalam masyarakat Indonesia, termasuk oleh anak dan remaja, telah dimanfaatkan oleh industri rokok untuk beriklan di media internet dalam tahun-tahun terakhir ini.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Stikom LSPR (2018), sebanyak 3 dari 4 remaja mengetahui iklan rokok di media online/daring. Dari riset tersebut juga dinyatakan bahwa iklan rokok banyak ditemui oleh remaja saat mereka mengakses internet, antara lain melalui youtube, berbagai situs, instragram, dan gameonline.
Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menegaskan bahwa permintaan pemblokiran iklan rokok di media internet ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan dengan Kemkominfo pada bulan April lalu. Pada saat itu Kemkominfo menyatakan bahwa pemblokiran iklan rokok dapat dilakukan oleh Kemkominfo berdasarkan permintaan dari Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan meyakini bahwa Kemkominfo memiliki kesepahaman yang sama dengan Kementerian Kesehatan dalam hal mendukung pembangunan kesehatan masyarakat.


Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. 

Halal bi Halal Puskesmas Wonogiri 1

Halal bi Halal Puskesmas Wonogiri 1

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain kata Ustadz Hanif Abu Faiz al Hafiz

Sebagai mahluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian, teman dan kasih sayang dari sesamanya. Maka diri kita terikat dengan berbagai bentuk ikatan dan hubungan, diantaranya hubungan emosional, sosial, ekonomi dan hubungan kemanusiaan lainnya. Dan sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu berusaha berbuat yang terbaik baik terhadap sesamanya. Oleh karena itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan baik. Sesungguhnya silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia maupun akhirat, menjadikannya diberkahi di manapun ia berada, Allah SWT memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda.

Suwarti dan Jefri DH sebagai qoriah dan sari tilawah
Jika ada perselihan jangan dibawa sampai ke hati kata dr.Pitut Krsitiyanta Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Demikian halnya dengan seluruh karyawan  UPTD Puskesmas Wonogiri 1, pada bulan yang suci ini mengadakan acara Halal Bihalal untuk menjaga tali silaturahmi. Agar menjadi fitrah kembali dan menambah keharmonisan hubungan dalam bekerja maka perlu diadakannya acara ini.

Profesional, Ramah, Inovatif, Mudah dan Aktual / PRIMA kata dr.Adhi Dharma,MM Kadinkes Wonogiri

Halal bi halal yang bertempat di Oke Resto Wonogiri pada Sabtu,22/6/2019, dihadiri oleh dr.Adhi Dharma, MM Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. Selain itu berkesempatan hadir pula Forkompinca Wonogiri, Dinas tingkat kecamata, Kepala Desa/Lurah se wilayah kerja, Kader kesehatan, seluruh karyawan dan para purna tugas UPTD Puskesmas Wonogiri 1. (mBinG)

Mars UPTD Puskesmas Wonogiri 1.

MARS UPTD PUSKESMAS WONOGIRI 1

Do = F Cipt :Yoras.
4/4 Dimarcia

Puskesmas wonogiri satu,
Berbakti pada bangsa slalu,
Junjung tinggi, pelayanan yang terpadu, cepat, tepat, dan bermutu, professional semangatmu,
Dengan PRIMA kau laksanakan karyamu,

Puskesmas Wonogiri satu,
Siap siaga, sepanjang waktu demi nusa, demi bangsa, dan Negara,
Salam, santun, senyum, sapa, tulus iklas penuh cinta,
Berkembang terus jayalah selamanya.

Reff.
Masyarakat sehat mandiri, lingkungan indah nan asri,
Capai tujuan yang mulia,
Aman damai sehat sentosa,

Puskesmas wonogiri satu,
Pantang mundur, terus berpacu, satu tekad, satu karsa dalam karya,
Pengabdian yang utama, pegang teguh amanatnya

Jaya abadi… kini dan sepanjang masa,

Jaya abadi… kini dan sepanjang masa.

Apa itu vertigo? ( bagian 3)

Bagaimana cara mengobati vertigo?

Sering kali gejala vertigo akan membaik seiring berjalannya waktu meski tanpa pengobatan, salah satunya dengan beristirahat. Hal ini terjadi karena otak Anda dapat menyesuaikan diri pada perubahan telinga bagian dalam, sebagai upaya menjaga keseimbangan tubuh.

Meski begitu, ada beragam pengobatan yang ditentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan vertigo yang dialami oleh pasien, di antaranya:

1. Vertigo yang disebabkan karena Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

Melakukan beberapa manuver kepala sederhana berikut ini bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi sensasi pusing yang Anda alami.

Manuver epley

  • Duduklah tegak di pinggir kasur Anda dengan tungkai tergantung. Putar kepala Anda 45 derajat ke kiri. Taruh bantal di bawah Anda, jadi ketika Anda berbaring, bantal akan bertumpu di antara bahu dan bukan di bawah kepala Anda.
  • Segera berbaring, kepala menghadap kasur (tetap dalam sudut 45 derajat). Bantal harus berada di bawah bahu Anda. Tunggu 30 detik.
  • Putar kepala Anda 90 derajat ke kanan tanpa mengangkatnya. Tunggu 30 detik.
  • Putar kepala dan tubuh Anda dari sisi kiri ke sisi kanan, jadi Anda bisa melihat lantai. Tunggu 30 detik.
  • Perlahan-lahan duduk lagi, tapi tetaplah di kasur selama beberapa menit.
  • Ulangi instruksi gerakan dari sisi yang berbeda dan lakukan gerakan ini tiga kali sebelum tidur setiap malamnya, sampai Anda tidak pusing lagi selama 24 jam.

Manuver Foster/Half Somersault

  • Duduklah bersimpuh dan dongakkan kepala Anda ke atas menatap langit-langit untuk beberapa detik.
  • Sentuh lantai dengan kepala (keadaan sujud). Selipkan dagu ke dalam dada sehingga kepala Menyentuh atau masuk ke dalam lutut. Tunggu sekitar 30 detik.
  • Masih dalam posisi bersujud, putar kepala Anda ke arah telinga yang bermasalah (kalau Anda merasa pusing di sisi kiri, putar wajah ke siku kiri). Tunggu 30 detik.
  • Kemudian dengan gerakan yang cepat, angkat kepala Anda sampai posisinya lurus horizontal dengan punggung Anda. Jaga kepala Anda tetap pada sudut 45 derajat. Tunggu 30 detik.
  • Setelah itu dengan gerakan yang cepat juga angkat kepala Anda dan duduklah tegak, tapi tetap jaga kepala Anda menghadap bahu pada posisi yang sama dengan telinga yang bermasalah. Lalu, berdilah perlahan.

Anda bisa mengulangnya beberapa kali untuk mengurangi pusingnya. Setelah ronde pertama, istirahatlah selama 15 menit sebelum lanjut lagi ke ronde kedua.

Setelah melakukan beberapa manuver yang sudah di sebutkan di atas, coba untuk tidak menggerakkan kepala Anda terlalu jauh ke atas ataupun ke bawah dalam beberapa saat.

Jika Anda tidak merasa lebih baik selama seminggu setelah mencoba latihan tersebut, segeralah bicarakan dengan dokter Anda lagi, dan tanya apa yang sebaiknya Anda lakukan selanjutnya. Anda mungkin tidak melakukan latihan tersebut dengan benar, atau mungkin ada sesuatu lainnya yang menyebabkan sakit kepala Anda.

2. Untuk vertigo yang disebabkan penyakit Ménière

Jika vertigo Anda disebabkan karena penyakit ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan kedua gejala tersebut, yaitu:

  • Membatasi konsumsi garam dan diuretik untuk mengurangi volume cairan yang tersimpan dalam tubuh
  • Menghindari kafein, cokelat, alkohol, dan rokok
  • Melakukan fisioterapi untuk mengatasi gangguan keseimbangan
  • Akupuntur dan akupresur bagi sebagian orang mampu mengurangi gejala keduanya, namun sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa hal tersebut efektif.

3. Mengonsumsi obat tertentu

Untuk mengurangi gejala, dokter dapat memberikan obat vertigo agar Anda merasa lebih nyaman. Beberapa obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala penyakit ini seperti sakit kepala, mual dan muntah di antaranya: meclizinepromethazinediphenhydraminedimenhydrinate, dan lorazepam.

Dokter juga akan mempertimbangkan untuk memberikan antibiotik atau steroid yang berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan penyembuhan infeksi. Sedangkan untuk penyakit Ménière, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.

Informasi mengenai dosis dan jenis obat lainnya, selalu konsultasikan pada dokter  anda sebelum memulai pengobatan.

4. Terapi rehabilitasi vestibular (VRT)

Terapi ini dilakukan jika keluhan yang dialami adalah pusing dan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. Ini adalah jenis terapi fisik untuk memperkuat sistem vestibular. Secara fungsi, sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan, koordinasi, serta kontrol pergerakan tubuh.

5. Operasi

Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, operasi dapat dilakukan untuk membantu meringankan bahkan menyembuhkan penyakit ini. (dr. Winny Melinarisa Putri / UPTD Puskesmas Wonogiri 1)

Apa itu vertigo? (bagian 2)

2. Vertigo central

Berbeda dengan vertigo periferal yang disebabkan oleh gangguan pada telinga dan organ keseimbangan, vertigo central terjadi akibat adanya masalah pada otak. Bagian otak yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit ini adalah cerebellum atau otak kecil.

Berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab vertigo central:

  • Migrain, yaitu sakit kepala sebelah tidak tertahankan disertai dengan rasa nyeri yang berdenyut dan sering dialami oleh orang yang berusia muda. Migrain biasanya dialami oleh kalangan muda dan dianggap sebagai salah satu penyebab umum dari penyakit ini. Menghindari pemicu dan mengobati migrain biasanya dapat meringankan penyakit ini.
  • Multiple sclerosis, merupakan gangguan sinyal saraf yang terjadi pada sistem saraf pusat – otak dan tulang belakang – yang diakibatkan oleh kesalahan pada sistem kekebalan tubuh seseorang.
  • Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh pada saraf vestibular, yaitu sistem saraf yang menghubungkan telinga dengan otak. Sejauh ini neuroma akustik disebabkan oleh kelainan genetik.
  • Tumor otak yang menyerang cerebellum atau otak kecil, sehingga mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh.
  • Stroke, yaitu penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak.
  • Mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping vertigo.

Bagaimana cara mendiagnosis vertigo?

Sama seperti diagnosis awal penyakit pada umumnya, dokter akan menanyakan segala hal yang berkaitan dengan sakit kepala yang Anda rasakan secara detail. Mulai dari sensasi vertigo yang dialami (melayang, goyang, atau berputar), pemicu timbulnya vertigo, frekuensi kemunculan, durasi, dan lain sebagainya.

Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang riwayat medis Anda, termasuk riwayat migrain, cedera kepala atau infeksi telinga dalam waktu dekat, dan obat-obatan yang rutin Anda konsumsi.

Jika diperlukan, maka dokter akan melakukan tahap pemeriksaan fisik lebih lanjut. Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat fungsi pendengaran, gerak bola mata, dan fungsi otak. Beberapa metode pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes impuls kepala

Pasien diminta untuk fokus menatap ujung hidung dokter sementara kepalanya digerakan dengan cepat ke satu sisi. Jika mata pasien tetap fokus menatap hidung dokter selama gerakan ini, hasil tesnya negatif bukan vertigo.

  • Tes romberg

Pasien diminta untuk berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula matanya terbuka kemudian dokter akan menyuruh menutup matanya selama beberapa 20-30 detik. Hasil tes positif bila pasien kehilangan keseimbangan atau terjatuh setelah menutup mata.

  • Tes unterberger

Pasien berdiri dengan kedua kaki lurus ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama 30 detik dengan mata terpejam. Jika ia positif mengalami vertigo, ia akan berputar samping, ke arah sisi yang bermasalah.

  • Tes nistagmus

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui gerakan bola mata yang tidak terkendali (nistagmus) dengan cara menginstruksikan pasien melakukan manuver cepat yang bisa memicu vertigo. Ketika tes berlangsung, pasien akan dipantau menggunakan alat Electronystagmography (ENG) dan Videonystagmography (VNG) yang berfungsi untuk merekam gerakan mata menggunakan kacamata khusus.

  • Pemeriksaan pendengaran

Pemeriksaan ini menggunakan tes garpu tala dan audiometri yang dilakukan oleh dokter THT, terutama jika Anda mengalami tinnitus (telinga berdengung) ataupun kehilangan pendengaran.

  • Pemeriksaan penunjang

Selain beberapa tes yang sudah disebutkan di atas, untuk memastikan lebih lanjut dokter juga akan melakukan serangkaian tes penunjang lainnya seperti tes darah dan urin, foto rontgen, CT scan, serta MRI. (dr. Winny Melinarisa Putri / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )

Apa itu vertigo? (bagian 1)

Vertigo adalah sebuah keadaan di mana penderitanya merasa seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar atau melayang. Kondisi ini juga akan membuat penderitanya kehilangan keseimbangan, sehingga kesulitan untuk sekadar berdiri atau bahkan berjalan. Cara terbaik untuk menggambarkan vertigo adalah dengan memutar tubuh Anda beberapa kali dan merasakan kondisi yang dihasilkan.

Perlu diketahui, vertigo bukanlah nama penyakit. Namun, sebuah kumpulan gejala yang bisa terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung selama jangka waktu tertentu dalam satu waktu.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja gejala vertigo?

Gejala umum penyakit ini adalah pusing, sensasi kepala berputar atau kepala kliyengan, dan kehilangan keseimbangan. Tanda-tanda tersebut akan memicu penderitanya mengalami sensasi mual, muntah, mengeluarkan keringat berlebih, sakit kepala, bahkan kadang disertai nistagmus (gerakan mata yang tidak normal), telinga berdenging (tinnitus) dan sensasi merasa akan terjatuh. Biasanya, kondisi ini akan hilang timbul dan bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau bahkan hari.

Harap konsultasikan ke dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik. Dokter biasanya akan menanyakan gejala Anda, melakukan pemeriksaan sederhana, serta menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama apabila frekuensi Anda mengalami penyakit ini termasuk sering.

Apa saja penyebab vertigo?

Penyebab vertigo sebenarnya tergantung dengan jenis vertigo yang dialami. Secara umum, terdapat dua jenis vertigo yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Masing-masing kondisi juga mempunyai penyebabnya tersendiri.

1. Vertigo periferal

Saat Anda menggerakkan kepala, bagian dalam telinga akan memberi tahu di mana posisi kepala Anda berada lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan. Namun, jika terdapat masalah pada bagian dalam telinga, maka Anda akan merasakan sakit dan pusing. Hal ini bisa terjadi karena adanya peradangan di telinga bagian dalam atau karena adanya infeksi virus.

Selain itu, vertigo jenis ini disebabkan oleh beberapa hal lain seperti:

  • Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

BPPV adalah penyebab vertigo yang paling umum yaitu kondisi di mana vestibuler telinga dalam mengalami gangguan dan dipicu oleh perubahan posisi dan gerakan kepala yang secara tiba-tiba. Misalnya:

  • Perubahan posisi kepala dari posisi tegak menjadi menunduk tiba-tiba
  • Bangun tiba-tiba dari tidur
  • Gerakan mendongakan kepala

Kondisi BPPV juga lebih rentan dialami oleh orang-orang yang pernah melakukan operasi pada telinganya, mempunyai riwayat cedera kepala, mengalami infeksi telinga, serta sedang berada dalam masa penyembuhan dan bedrest.

Para ahli menduga jika BPPV terjadi akibat adanya serpihan kristal kabonat yang lepas dari dinding saluran telinga bagian dalam. Jadi begini, di dalam telinga bagian tengah, terdapat kristal karbonat yang berfungsi untuk menciptakan ilusi gerak. Ketika perubahan posisi kepala terjadi tiba-tiba, kristal-kristal ini akan masuk ke dalam bagian telinga yang berisi cairan keseimbangan.

Masuknya kristal-kristal tersebut merangsang gerakan cairan yang tidak normal pada saat Anda menggerakan kepala tertentu. Nah, hal inilah yang membuat seseorang menjadi tidak seimbang dan dunia di sekitarnya terasa berputar-putar.

Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan sering kali dialami oleh orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga jika orang yang lebih muda bisa mengalami kondisi ini.

  • Riwayat cedera kepala

Penyebab vertigo periferal yang lainnya adalah karena dampak dari riwayat cedera kepala. Orang yang mengalami cedera kepala sebelumnya, bisa saja mengalami gangguan telinga dalam yang kemudian menyebabkan vertigo.

  • Mengalami labirintitis

Labirintitis adalah peradangan dan infeksi yang terjadi di bagian telinga dalam, khususnya pada saluran berliku-liku dan penuh cairan. Telinga bagian dalam ini berperan penting dalam mengendalikan pendengaran dan keseimbangan seseorang. Infeksi telinga bagian dalam biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri, misalnya pada pengidap flu atau pilek.

Apabila Anda mengalami penyakit ini karena labirintitis, maka gejala lain yang juga akan timbul yaitu mual, muntah, kehilangan kemampuan pendengaran, nyeri pada telinga, serta demam.

  • Vestibular neuronitis

Vestibular neuronitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak. Peradangan ini diakibatkan oleh infeksi virus yang biasanya terjadi tiba-tiba tanpa diiringi dengan gejala atau tanda lainnya, bahkan tidak ada masalah pada kemampuan pendengaran.

Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa jam dalam sehari. Gejalanya kehilangan kesimbangan, kepala kliyengan, mual, dan bahkan munta. Meski peradangan ini terjadi di bagian saraf telinga, kondisi ini biasanya tidak membuat penderitanya mengalami kehingalan pendengaran.

  • Penyakit Ménière

Penyakit Ménière merupakan penyakit langka yang meyerang telinga bagian dalam. Walaupun penyakit Ménière ini jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa menjadi penyebab vertigo yang sangat parah. Bahkan dalam beberapa kasus, gejalanya meliputi telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran dalam kurun waktu tertentu.

Apabila Anda mengalami penyakit Ménière, maka gejala yang muncul akan dialami selama beberapa jam bahkan berhari-hari. Penyakit ini juga disertai dengan gejala mual dan muntah yang hebat. Meskipun cukup berbahaya, para ahli belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab dari penyakit Ménière. (dr. Winny Melinarisa Putri / UPTD Puskesmas Wonogiri 1 )



Halal bi halal kader kesehatan CERIA

Halal bi halal kader kesehatan CERIA

Halal bi Halal Kader Kesehatan Ceria

Bertempat di lokasi wisata Taman Keceh Arjuna Desa Bulusulur pada hari Selasa, 18/6/2019 Paguyuban Kader Kesehatan Ceria UPTD Puskesmas Wonogiri 1 mengadakan silaturahmi dan halal bi halal. Kegiatan tersebut diadakan bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus sebagai kegiatan saling intropeksi diri demi meuju kebaikan kata Dwi Sutarmi ketua paguyuban tersebut.

Asmiyati mewakili kader kesehatan CERIA menyampikan ikrar halal bi halal

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Wonogiri yang diwakili oleh Drs.Suparno Sekcam Wonogiri, Ny. Teguh Setyono Ketua TP PKK Kec Wonogiri, Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1 beserta staf. Juga dihadiri oleh ketua TP PKK Masing-masing desa se wilayah kerja puskesmas, tambah Dwi Sutarmi.

Drs Suparno Sekcam Wonogiri menerima ikrar para kader didampingi Ny.Teguh Setyono ketua TP PKK Kec Wonogiri dan dr. Pitut Kristiyanta Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Apresiasi yang setimggi-tingginya disampaikan kepada seluruh kader kesehatan oleh Drs.Mahmudi Pj Kades Bulusulur. Kader kesehatan adalah pejuang yang menyehatkan bangsa katanya dalam sambutannya. Senada dengan Pj Kades Bulusulur, Drs Suparno yang memberikan sambutan juga mengungkapkan bahwa kader kesehatan berjuang demi kesehatan bangsa, mereka ikut berperan aktif dalam pendidikan kesehatan sejak anak masih dalam kandungan ibunya, sampai usia balita dalam kegiatan posyandu. Selain itu juga masih memberikan edukasi pada para lansia di Posnyandu lansia, dan beberapa program lainnya yang ada di bidang kesehatan, pungkasnya.

Kader Kesehatan CERIA

dr. Pitut Kristiyanta Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1 juga mengungkapkan pentingnya peran kader kesehatan dalam pemberdayaan masyararakat. “Oleh karena itu kami seluruh karyawan puskesmas wonogiri 1 meminta maaf jika ada tutur kata maupun perbuatan yang kurang berkenan di kegiatan halal bi halal ini” kata dr. Pitut.

H. Marsudi SKep,Ns menyampaikan hikmah halal bihalal

H. Marsudi, Skep,Ns pengelola program P2 Puskesmas Wonogiri 1 yang menjadi penceramah mengatakan, “seandainya sepanjang tahun adalah 1 syawal maka kehidupan akan lebih baik, karena pada saat itu semua orang mengaku salah dan meminta maaf, tidak saling berebut kebenaran dan saling menyalahkan”.

Rangkaian acara yang berupa Tilawah dan sari tilawah, laporan kegiatan, ucapan selamat datang, sambutan-sambutan, ikrar, hikmah halal bihalal dan ramah tamah serta ditutup dengan doa oleh H. Marsudi,SKep,Ns (mBinG)

Cek kesehatan bagi calon peserta didik

Cek kesehatan bagi calon peserta didik

Salah satu syarat penerimaan peserta didik baru di SMK N 2 Wonogiri tahun pelajaran 2019/2020 adalah surat keterangan sehat dari dokter. Dan untuk tahun ini SMK N 2 Wonogiri bekerjasama dengan UPTD Puskesmas Wonogiri 1 dalam melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para pendaftar.

Cek kesehatan mata di bantu oleh anggota PMR di SMK N 2 Wonogiri

Pada hari pertama pendaftaran di hari Senin, 17/6/2019 sudah dilakukan test kesehatan terhadap 534 pendaftar. Test kesehatan yang dilaksanakan di ruang Aula yang dipimpin langsung oleh dr. Pitut Kristiyanta Nugraha,MM Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1 berupa pemeriksaan gigi, penglihatan, ukur tinggi badan dan berat badan serta kesehatan umum lainnya. Test kesehatan juga meliputi cek adanya tindik dan tato di tubuh calon peserta didik.

Ida Kristiyani paramedis UPTD Puskesmas Wonogiri 1 saat melakukan cek tekanan darah pada salah satu calon peserta didik di SMK N 2 Wonogiri
drg. Bayu R melakukan pemeriksaan gigi kepada salah satu calon peserta didik

Cek kesehatan bagi calon peserta didik di SMK N 2 Wonogiri adalah bagian dari upaya UPTD Puskesmas Wonogiri 1 dalam mempersiapkan generasi yang sehat sebagai investasi bangsa di masa depan, pungka dr. Pitut. (mBinG)